Siapa Saja yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter Bersama Presiden Iran?

20 Mei 2024 14:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Iran Ebrahim Raisi (kiri) dan Menlu Iran  Hossein Amir-Abdollahian saat berkunjung ke Istana Bogor, 23 Mei 2023. Mereka menjadi korban tewas kecelakaan helikopter di Iran, Minggu (19/5/2024). Foto: Dok YouTube Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Iran Ebrahim Raisi (kiri) dan Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian saat berkunjung ke Istana Bogor, 23 Mei 2023. Mereka menjadi korban tewas kecelakaan helikopter di Iran, Minggu (19/5/2024). Foto: Dok YouTube Setpres
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Iran Ebrahim Raisi dinyatakan tewas usai helikopter yang membawanya jatuh di daerah pegunungan dan hutan Iran akibat cuaca buruk, Senin (20/5).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Al Jazeera, setidaknya sembilan orang tewas dalam kecelakaan helikopter di hutan Dizmar, provinsi Azerbaijan Timur. Beberapa pejabat senior Iran dalam heli Bell 212 itu juga dinyatakan meninggal dunia.
Siapa saja mereka?
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian. Foto: WANA/via REUTERS
Menlu Amirabdollahian merupakan diplomat yang membantu memulihkan hubungan antara Iran dan Arab Saudi baru-baru ini.
Politikus garis keras itu dekat dengan paramiliter Garda Revolusi Iran yang melakukan konfrontasi dengan negara-negara Barat. Ia turut mengawasi pembicaraan tidak langsung dengan AS mengenai program nuklir negara tersebut.
Ia menjadi menteri luar negeri di bawah kepemimpinan Raisi setelah terpilih pada 2021.
Selama perang Israel-Hamas, Amirabdollahian kerap bertemu dengan pejabat asing dan pemimpin Hamas. Dia juga mengancam akan melakukan pembalasan terhadap Israel dan memuji serangan balik Iran ke Israel pada April 2024.
ADVERTISEMENT
Amirabdollahian juga mengawasi tanggapan Iran terhadap serangan udara singkat dengan Pakistan, dan melakukan diplomasi dengan Taliban di Afghanistan.
Gubernur Azerbaijan Timur Malek Rahmati
Dikutip dari Kantor berita Iran, IRNA, Rahmati merupakan politikus Iran yang menjabat sebagai gubernur jenderal provinsi Azerbaijan Timur sejak 21 Januari 2024.
Kabinet Iran menunjuknya sebagai gubernur baru provinsi tersebut menggantikan Zeinolabedin Khorram yang sebelumnya meninggal pada Januari 2024.
Rahmati menjabat sebagai kepala Organisasi Privatisasi Iran dari 2023 hingga 2024.
Azerbaijan Timur adalah provinsi terbesar dan terpadat dari tiga provinsi di barat laut Iran.
Provinsi ini berbatasan dengan Republik Azerbaijan, Armenia, dan eksklaf Nakhchivan di Azerbaijan. Ibu kotanya, Tabriz, adalah salah satu pusat perdagangan terbesar Iran.
Perwakilan Pemimpin Tertinggi Iran di Azerbaijan Timur Mohammad Ali Ale-Hashem
ADVERTISEMENT
Ale-Hashem, dikenal dengan nama Ayatollah Ale-Hashem, adalah perwakilan Vali-e-Faqih (Perwalian Ahli Hukum Islam) di provinsi Azerbaijan Timur dan Imam salat Jumat di kota Tabriz.
Ia merupakan kepala Organisasi Ideologi Politik Angkatan Darat Republik Islam Iran sebelum ditunjuk sebagai perwakilan Vali-e-Faqih di Azerbaijan Timur.
Mehdi Mousavi
Mousavi merupakan kepala pengawal Presiden Iran, Ebrahim Raisi.
Selain kelima nama di atas, pilot, co-pilot, dan awak heli juga dipastikan tewas dalam insiden tersebut.
Tim penyelamat berkumpul sebelum berangkat menuju lokasi yang diduga tempat kecelakaan helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi di wilayah Jolfa, Azerbaijan Timur, Iran, Minggu (19/5/2024). Foto: AZIN HAGHIGHI / MojNews / AFP
Ketika kecelakaan terjadi, Raisi dan rekan-rekannya dalam perjalanan pulang usai menghadiri acara bersama Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev.
Dikutip dari Guardian, jika seorang presiden meninggal saat menjabat, pasal 131 konstitusi Republik Islam Iran menyatakan bahwa wakil presiden pertama – yaitu Mohammad Mokhber – akan mengambil alih jabatan tersebut, dengan persetujuan dari pemimpin tertinggi.
ADVERTISEMENT
Dewan yang terdiri dari wakil presiden pertama, ketua parlemen, dan ketua pengadilan harus mengatur pemilihan presiden baru dalam jangka waktu maksimal 50 hari.
Raisi terpilih sebagai presiden pada 2021. Pemilihan presiden berikutnya dijadwalkan pada 2025. Namun, berdasarkan aturan konstitusi, pemilu diperkirakan akan dipercepat ke awal Juli 2024.