Panglima TNI Ungkap Ada 65 Ton Amunisi Kedaluwarsa di Gudmurah yang Meledak

31 Maret 2024 12:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto berpidato pada Rapim TNI-Polri di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto berpidato pada Rapim TNI-Polri di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Panglima TNI Jenderal Agus Subianto mengungkap ada 65 ton amunisi di gudang nomor 6 Gudmurah Jaya/Bekasi yang meledak pada Sabtu (30/3) malam. Amunisi itu terdiri dari berbagai macam ukuran.
ADVERTISEMENT
“Ada amunisi kaliber kecil dan amunisi kaliber besar, jadi seluruhnya ada 65 ton,” kata Agus kepada wartawan di lokasi usai peninjauan, Minggu (31/3).
Agus mengatakan, keseluruhan alat peledak itu memang sudah kedaluwarsa dan akan didisposal atau dimusnahkan di suatu lokasi khusus.
“Amunisi yang SOP-nya yang sudah expired itu dikembalikan ke Kodam Pamdam Jaya ini dikumpulkan untuk diperiksa lagi, diverifikasi, ada langkah langkah itu sampai dengan akhirnya didisposal. Disposal itu kita punya tempat,” tuturnya.
Gudang peluru Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 07/155 GS Kodam Jaya di Bogor meledak pada Sabtu malam (30/3/2024). Foto: Dok. Istimewa
Hanya saja, puluhan ton amunisi itu meledak sebelum waktu disposal.
“Tetapi sebelum waktu disposal sudah meledak. Karena tadi itu sensitif itu amunisi tersebut,” ungkap Agus
Namun Agus belum bisa merincikan berapa total kerugian akibat ledakan ini.
“Nanti kita sampaikan lebih lanjut,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Gudmurah Jaya meledak pada Sabtu (30/3) malam. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut namun ledakannya hingga granat terlempar hingga ke pemukiman warga.
Agus pun langsung mendatangi Gudang Amunisi yang meledak pada Sabtu (30/3) siang. Dia memantau langsung lokasi ledakan ditemani Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Kristomei Sianturi dan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Nugraha Gumilar.