Jasa Marga: Tol Cipularang dan Padaleunyi Dalam Keadaan Baik Pascagempa Garut

28 April 2024 10:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara sejumlah kendaraan memasuki pintu keluar Tol Gedebage di KM 149 Jalan Tol Cipularang, Bandung, Jawa Barat, Senin (24/4/2023). Foto: Raisan Al Farisi/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara sejumlah kendaraan memasuki pintu keluar Tol Gedebage di KM 149 Jalan Tol Cipularang, Bandung, Jawa Barat, Senin (24/4/2023). Foto: Raisan Al Farisi/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) memastikan jalan tol Cipularang dan tol Padaleunyi dalam kondisi baik setelah gempa bermagnitudo 6,5 di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Sabtu (27/4) malam.
ADVERTISEMENT
"Sejauh ini kondisi jalan tol khususnya Tol Cipularang dan Tol Padaleunyi serta rest area baik, belum ada laporan terkait dampak gempa tadi malam," ujar Marketing and Communication Department Head Jasamarga Metropolitan Tollroad Panji Satriya di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Minggu (28/4).
Panji juga menambahkan kondisi Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau rest area di jalan tol juga dalam kondisi baik pasca-gempa bermagnitudo 6,5.
Sebagai informasi, gempa tektonik bermagnitudo 6,5 terjadi pada Sabtu (27/4) malam, pukul 23.29 WIB, dengan lokasi di laut pada jarak 156 kilometer arah barat daya Kabupaten Garut pada kedalaman 70 kilometer.
Gempa 4,9 magnitudo di Laut Banda, Sabtu (27/4/2024). Foto: Dok. BMKG
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa bumi bermagnitudo 6,5 di Kabupaten Garut, Jawa Barat, tidak berpotensi tsunami. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi terjadi tsunami.
ADVERTISEMENT
Guncangan gempa bumi itu dirasakan di daerah Kabupaten Tasikmalaya, Garut, hingga Kota Bandung. Gempa juga dirasakan hingga wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah Lempeng Eurasia di selatan Jawa barat.
Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan tidak ada aktivitas gempa bumi susulan hingga pukul 23.55 WIB. Namun, ia tetap mengimbau masyarakat untuk menghindari bangunan yang mudah rusak atau retak ketika terjadi gempa bumi.