Legenda Yang Hampir Sama Namun Beda Negara

M Zaenal Abidin
mahasiswa di universitas pamulang
Konten dari Pengguna
8 Mei 2024 11:49 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari M Zaenal Abidin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Legenda adalah bagian penting dari warisan budaya sebuah bangsa atau negara. Di Indonesia, legenda yang terkenal ialah Malin Kundang. Malin Kundang menceritakan seorang anak muda yang merantau lalu sukses dan kembali ke kampung halamannya. Namun ia durhaka kepada ibunya dan akhirnya dikutuk menjadi batu. Cerita yang hampir sama dari negara Malaysia yaitu Si Tanggang. Cerita Si Tanggang menceritakan anak yang durhaka kepada ibunya lalu dihukum menjadi batu. Keduanya memiliki pesan moral yang sama.
ADVERTISEMENT

Malin Kundang: Kisah Tentang Kesombongan dan Penyesalan

Crita Malin Kundang berasal dari Sumatera Barat. Malin Kundang adalah seorang anak muda yang berambisi besar untuk menjadi kaya. Malin Kundang akhirnya merantau. Ketika ia berhasil menjadi kaya, ia menjadi sombong dan melupakan asal-usulnya. Ketika ia menolak untuk mengakui ibunya yang miskin, ia dihukum menjadi batu oleh Tuhan.
https://pixabay.com/id/photos/langit-patung-patung-manusia-7412939/
Melalui kisah Malin Kundang, kita diajarkan untuk tidak terlalu sombong dengan kesuksesan kita dan untuk tidak melupakan akar kita. Kita harus tetap rendah hati dan menghormati asal-usul serta keluarga kita, karena kesombongan hanya akan membawa penyesalan di kemudian hari.

Si Tanggang: Kisah Tentang Penghormatan dan Penyesalan

Si Tanggang adalah karakter utama dalam sebuah legenda dari Malaysia. Dia adalah seorang anak muda yang menolak untuk mengakui ibunya sendiri setelah berhasil menjadi kaya. Saat ibunya datang menemui dia, dia menolak untuk mengakui dan bahkan mengusir ibunya. Akibatnya, dia dihukum menjadi batu.
https://pixabay.com/id/photos/patung-menunjuk-jari-patung-jalan-162763/
Pesan moral dari kisah Si Tanggang adalah pentingnya menghormati orang tua dan tidak melupakan asal-usul serta akar kita. Kita harus ingat bahwa mereka telah melakukan banyak pengorbanan untuk kita, dan kewajiban kita adalah untuk memberikan penghormatan dan kasih sayang kepada mereka.
ADVERTISEMENT
Meskipun berasal dari dua negara yang berbeda, kisah Si Tanggang dari Malaysia dan Malin Kundang dari Indonesia memiliki pesan moral yang serupa tentang penghormatan, kesombongan, dan penyesalan. Keduanya mengingatkan kita akan pentingnya menghormati orang tua, tidak terlalu sombong dengan kesuksesan, dan mengingat asal-usul serta akar kita.
Semoga kita dapat mengambil pelajaran berharga dari kedua legenda ini dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita bisa menjadi individu yang lebih baik dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di sekitar kita.