Al-Qur’an dan Hadits Sumber Keyakinan

Yusuf Mansur
Pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran
Konten dari Pengguna
9 Juli 2021 11:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yusuf Mansur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Yusuf Mansur. Foto: Dok. Pribadi Yusuf Mansur
zoom-in-whitePerbesar
Yusuf Mansur. Foto: Dok. Pribadi Yusuf Mansur
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belajar tentang Al-Qur'an dan Hadits adalah belajar tentang warisan Nabi Muhammad. Warisan terpenting sepanjang sejarah. Dijanjikan, ga akan susah selama-lamanya, dunia akhirat, yang megang ini.
ADVERTISEMENT
Tapi kenapa pada ga mau megang? Rasanya, karena ga ngerti. Karena ga paham. Karena ga tau. Ga mungkin diabaikan jika memiliki pengetahuan yang cukup.
Misal, pegang aja 1 ayat, tentang sedekah. Dan pegang 1 hadits, tentang sedekah juga. Di mana misalnya, Allah menjanjikan pengembalian 700x lipat buat yang bersedekah. Dan di hadits, bertebaran hadits-hadits, salah satunya, baadiruu bish-shodaqoh... fa-innal balaa-a laa yatakhath-thaahaa... “Bersegeralah bersedekah. Karena yang namanya bala ga akan bisa ngejar sedekah.”
Lalu, orang megang ini, wuah, asli, seneng dunia akhirat. Di dunianya berkelimpahan, di akhiratnya, apa yang didapat di dunia, ga akan berkurang. Bertambah malahan.
Itu baru 1 ayat 1 hadits. Gimana lagi jika banyak ayat? Banyak hadits? Masya Allah.
Ilustrasi membaca Al-Quran. Foto: Unsplash
Al-Qur'an dan Hadits akan menjadi motivasi hidup paling hebat. Pembangkit semangat paling top. Penguat hati, pelega hati, penguat pikiran, pelega pikiran, paling efektif. Sebab ia adalah bukan perkataan manusia. Melainkan perkataan Allah. Secara hadits pun, sesungguhnya pada hakikatnya, adalah "kalamnya" Allah. Setidaknya, begitu termaktub di Surah An-Najm.
ADVERTISEMENT
Kita tau, perkataan manusia aja bisa melegakan, membangkitkan, menyenangkan, membahagiakan, membangun. Utamanya jika manusia yang dimaksud emang hebat banget dalam urusan ini. Lah Allah? Udah ga perlu diragukan. Secara juga Allah lah yang punya semua rasa itu. Ga usah pake kata-kata pun, kalau Allah sudah mau menghunjamkan, memunculkan, menghadirkan, rasa itu, ya udah pasti bisa.