18 Tahun Daqu: Terus Berbakti Di Tengah Pandemi

Yusuf Mansur
Pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran
Konten dari Pengguna
5 Juli 2021 14:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yusuf Mansur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
18 Tahun Daqu: Terus Berbakti Di Tengah Pandemi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari ini, Senin, 5 Juli 2021, genap Daarul Qur'an berusia 18 tahun dan 18 tahun bukan waktu yang sebentar. Karena prosesnya sebetulnya lebih dari itu. Tahun 98-99 saya keluar masuk penjara. Dari situlah ide Daarul Qur’an muncul.
ADVERTISEMENT
Tahun ini, kita juga masih belum bisa ngerayain dengan ketemu langsung. Sudah dua tahun kita seperti ini. Tahun lalu, ketika saya menyampaikan tentang keajaiban sebuah perspektif, kita juga bertemu di ruang meeting zoom ini. Ya Rabb, segera angkat wabah ini dari bumi.
Ada banyak sekali gelombang anak yatim akibat Covid-19. Insya Allah, Ini juga menjadi program terbaru PPPA Daarul Qur’an yang akan bernama Yatim Nusantara atau apapun nanti.
Saya kira hadiah terbaik dari Allah SWT dari milad ini adalah Daarul Qur’an punya database yatim yang ada di Indonesia. Kita juga selalu meminta dan memohon pada Allah SWT untuk memiliki kesanggupan, bukan hanya mengumpulkan namun bisa membuat anak-anak yatim dan para dhuafa, serta janda dan piatu, bisa meraih apa yang mereka cita-citakan lewat program ini.
ADVERTISEMENT
Pandemi ini telah membuat banyak para anak yang kehilangan orangtuanya. Bahkan ada yang hanya dalam hitungan satu pekan kehilangan kedua orangtuanya. Ini menjadi tugas bersama. Kita berlomba-lomba. Bukan buat nama kita. Tapi ingin menjadi yang pertama dan pahalanya buat kita semua, bahkan nanti satu negeri bisa ikut bersama sekaligus juga mendapat pahalanya.
Program ini akan didukung aplikasi digital sehingga informasi keberadaan yatim lebih cepat sampai. Nanti kita akan bekerjasama dengan para kurir untuk menyalurkan makanan buat anak-anak yatim tiga kali sehari. Insya Allah, nanti kita juga akan buat aplikasi ini dalam versi internasional. Versi Turki, Mesir, Suriah, Palestina, bahkan Amerika.
“Loh, bukannya Turki negara maju, ustadz?”
Nah, kita ini suka lupa. Bahwa sebenarnya ada sekitar 4 juta anak-anak di Turki yang dalam kedaan yatim serta dhuafa. Begitupun di Amerika. Memang keliatannya negaranya maju, tapi kalau kita masuk wilayah perbatasan dengan amerika latin seperti Bronx itu, banyak sekali anak-anak jalanan yang terlantar. Bahkan di tengah kota seperti New York dan Washington pun ada.
ADVERTISEMENT
Yang penting sekarang kita pancangkan tiang dan kibarkan bendera dulu. Nanti turunannya, Insya Allah, akan dibuat seliar-liarnya. Mungkin nanti juga kita akan bekerjasama dengan berbagai lembaga sosial untuk menyalurkan niat baik ini.
Kita tau, Covid ini memang teguran dan peringatan dari Allah SWT. Tapi, kita juga harus anggap ini sebagai hadiah. Pencapaian Daqu yang terus melesat di tengah pandemi ini sekaligus kita niatkan sebagai hadiah buat umat. Saat milad dikasih hadiah itu biasa, tapi milad dan memberikan hadiah itu baru luar biasa.
Pesan juga buat para ibu yang luar biasa. Banyak yang ga siap jadi seorang janda. Dan saat ini, di masa pandemi, banyak sekali yang kehilangan seorang suami. Banyak yang ketika bangun jadi linglung, “oh… suami saya udah ga ada…” dan ga banyak juga yang bisa ngelewatin itu.
ADVERTISEMENT
Maka benar kata Rasulullah SAW. Ketika bangun dalam keadaan sehat, harusnya kita sangat bersyukur. Kita bangun dalam keadaan masih bisa ngeliat ayah, ibu, anak, saudara, kakak, adik, harusnya membuat kita tambah bersyukur. Sebab, ketika bangun sudah menyadari keluarga kita sudah tidak ada itu beratnya luar biasa. Saya sendiri ga kuat membayangkannya.
Kita di Daarul Qur’an juga bangga banyak ibu-ibu, wanita-wanita, yang luar biasa. Mereka ikut berkhidmad di saat mereka juga punya kewajiban melayani suami dan anak. Banyak juga yang sudah kena Covid, dan sampai saat ini masih terus tegar berkhidmad. Masya Allah…
Sekali lagi, selamat untuk seluruh keluarga kami di Daarul Qur’an. Ayok, bareng-bareng kita manfaatkan betul kesempatan yang Allah kasih ini. Semoga Allah meridhoi langkah kita. Dan semoga Allah segera mengangkat tegurannya berupa wabah ini. Aamiin.
ADVERTISEMENT