“Perhatikan bagaimana ketika kita berbicara tentang sepak bola, kita tidak benar-benar berbicara tentang sepak bola, tetapi tentang sesuatu yang terkait dengan sepak bola,” kata Andy Martin, seorang dosen aliran filsafat Prancis di Universitas Cambridge, di sebuah diskusi kecil di London delapan tahun silam.
Martin kemudian menggunakan pembahasan tentang David Beckham sebagai contoh. Ia memang penggagas mata kuliah Becksistentialism—perilaku eksistensialis David Beckham atau kajian tentang perilaku Beckham dari sudut pandang aliran filsafat eksistensialis.
“Ketika kita membicarakan David Beckham sebagai pesepakbola, sesungguhnya kita lebih banyak berbicara tentang pembangkangan norma umum kehidupan pesepakbola, oleh seorang pesepakbola,” katanya menjelaskan.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814