Konon di Iran pada zaman Ayatollah Khomeini berkuasa, kalau ada anak-anak miskin papa di jalanan meminta paksa sesuatu dari mereka yang lebih berada, maka tak ada pilihan bagi si berada kecuali memberikannya. Negara tak akan membela mereka dan malah mendorong agar yang lebih berada mengikhlaskannya.
(Kekerasan) perampokan? Mungkin kita (bisa) memaknainya demikian. Tetapi moral ceritanya adalah anak-anak miskin papa ini terpaksa hidup di jalanan karena tersingkirkan oleh sistem besar yang tidak mampu mengakomodir kehidupan mereka. Mereka ini kalangan yang tertindas-singkirkan. Residu dari sebuah sistem. Sementara negara yang memilih dan menjalankan sistem—apa pun—yang mereka anut belum mempunyai jalan keluar untuk mengatasinya.
Pun demikian, konon tidak semau polah pula anak-anak jalanan melakukannya. Pada kenyataannya yang melakukan tak seberapa dan mereka yang melakukannya hanya meminta apa yang diperlukan untuk bisa bertahan hidup. Walau apa hendak dikata, selalu ada yang menyalahgunakan kelonggaran, mereka yang kalau di Indonesia dengan gampang kita sebut oknum.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814