Penantian Berharga

Yulia Rosa Purba
Journalism Student of Polytechnic State Jakarta
Konten dari Pengguna
25 Mei 2022 13:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yulia Rosa Purba tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penantian buah hati. Foto:Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penantian buah hati. Foto:Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
“Aku harap semua perempuan yang belum punya anak menemukan orang – orang yang memberikan dukungan dan mengatakan selalu ada harapan untuk memiliki anak, pantang menyerah sebagai kunci utama,” Kata Jeni.
ADVERTISEMENT
Setelah menikah, babak baru yang akan dihadapi oleh pasangan adalah soal memiliki buah hati. Mempunyai buah hati tentu dambaan setiap pasangan yang sudah menikah. Tetapi, proses untuk mendapatkan titipan dari sang pencipta tidak se mulus yang diharapkan. Pertanyaan yang sering menghantui pasangan setelah menikah adalah soal kapan punya momongan. Pertanyaan sering membuat stres pasangan yang belum memiliki momongan.
Untuk memiliki anak para orang tua banyak persiapan yang matang, baik dari segi finansial, emosional, dan psikologi dari istri maupun suami. Begitu juga dari usia istri dan suami juga jadi faktor penentu keberhasilan memiliki anak. Di sisi lain, ada pula pasangan yang memutuskan untuk menunda untuk memiliki seorang anak setelah menikah.
ADVERTISEMENT
“Dua belas tahun setelah pernikahan bukan waktu yang cepat lagi dengan menjalani banyak program. Lelah banget rasanya udah lama menunggu belum juga ada, program yang di jalani selalu gagal” tuturnya.
Jeni bersyukur memiliki orang tua dan mertua yang selalu mendukung langkahnya dan suami. Mereka tidak menuntut cucu dari Jeni dan sang suami, justru Jeni merasa bersalah belum bisa memberikan buah hati.
“Apa kamu tidak mau menikah lagi, kita sudah menunggu cukup lama ?” tanya Jeni kepada suaminya.
“Aku sudah cukup bahagia bersamamu, tidak perlu berpikir yang lain-lain. Kita berjuang bersama apa pun yang terjadi jangan menyerah begitu saja” Kata Muhammad ALfatih dengan tegas.
Suasana hening sejenak dengan pikiran ke mana-mana. Di tambah teman - teman sudah memiliki anak, membuatnya semakin sedih dengan pemikiran yang tidak berhenti memikirkan hal itu. Tetapi, rasa syukur yang berkepanjangan membuat Jeni tidak menyerah lagi dan lagi. Sesekali pikiran aneh itu kadang menyelimuti pikiran Jeni membuat goyah.
ADVERTISEMENT
"Mereka tidak menuntut cucu sama sekali dan tidak ada yang tanya-tanya kapan. Bahkan mereka pun menanyakan ada uang tidak buat program. Justru itu malah yang dibutuhkan. Selama ini orang kan hobinya tanya saja, tetapi tidak ada semangat. Kalau aku itu dibantu banget. Meskipun gagal," ungkap Jeni.
Segala cara di lakukan untuk mendapatkan sang buah hati. Langkahnya tidak akan usai, sampai doa yang selalu ia sampaikan kepada sang maha kuasa membuatnya semakin kuat pula.
Satu tahun kemudian penantian panjang itu berbuah manis, lelah yang tidak dapat di hiraukan. Bahkan semua perjuangan itu tidak sia-sia hal itu memberi pelajaran agar kita harus memupuk rasa sabar yang lebih dan tidak ada habisnya.
ADVERTISEMENT
Tangis bahagia mengekspesikan keadaan Jeni. Akhirnya penantian panjang itu, tiga belas tahun lamanya tidak sia-sia rupanya.
“Allah itu baik ya, Allah kan tidak akan menguji hambanya melebihi batas mampu hambanya,” Kata Jeni dengan pelukan hangat untuk anaknya.
Jeni dan pasangannya adalah satu yang terpilih untuk mengemban amanah kesabaran dalam pernikahan. Percayalah untuk tetap saling mendukung dan tidak menyalahkan. Pikiran positif dari kamu dan pasangan akan membuat hubungan semakin erat dan harmonis. Prinsip itulah yang selalu di pegang Jeni dan suaminya hingga saat ini mempunyai buah hati yang cantik dan mungil.
“Ku beri nama Rosa, harum seperti bunga. Semoga ia juga mampu menebar kebaikan ke sekelilingnya layaknya bunga yang selalu menyebarkan wangi,” kata Muhammad Alfatih.
ADVERTISEMENT
Lega, itulah yang Jeni dan Muhammad Alfatih setelah penantian lama. Akhirnya, memiliki anak yang cantik. Percaya jika menanakan kesabaran, maka semua itu tidak sia-sia.