Puasa dalam kacamata seni

Yuli Prasetyo
Yuli prasetyo nama panggilan pras. seorang mahasiswa di universitas negeri surabaya fakultas bahasa dan seni jurusan seni rupa. lahir di surabaya 03 juli 1998.
Konten dari Pengguna
9 Mei 2020 18:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yuli Prasetyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Puasa adalah bagian ibadah kedua setelah sholat dalam rukun Islam. Ibadah puasa yang dimaksud dalam hal ini adalah ibadah puasa Ramadhan. Puasa tidak hanya di masa Rasulullah Saw, namun juga telah ada sejak di masa Nabi Musa As., meskipun tidak ada ketentuan di Taurat, Jabur dan Injil tentang peraturan akan waktu dan bilangan dalam berpuasa. Nabi Musa As., pernah berpuasa selama 40 hari, sampai saat ini para kaum yahudi tetap mengerjakan puasa meskipun tidak ada ketentuan, seperti puasa selama seminggu untuk mengenang kehancuran Jerusalem dan mengambilnya kembali, puasa hari kesepuluh pada bulan tujuh menurut perhitungan mereka dan berpuasa sampai malam.Tapi moment ramadhan di tahun 2020 ini sangat berbeda karena adanya wabah pandemic virus corona yang belum terselesaikan. Adanya pandemic ini umat muslim tetap harus menjalankan ibadah wajib/sunnah walaupun ada beberapan masjid yang di tutup karena kebijakan pemerintah yang menghimbau agar masyarakat tidak keluar rumah dan bergerombol untuk pencegahan penyebaran virus corona. Nah tapi disini kita tidak akan membahas virus corona, tetapi lebih ke bulan ramadhan dalam perspektif seni. Karena bulan yang penuh makna ini akan menarik jika dibahas dalam perspektif apapun.
ADVERTISEMENT
Seni menurut Ki Hajar dewantara adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan sifat indah, sehingga menggerakan jiwa perasaan manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan. Lalu apakah ada kaitannya puasa dengan kesenian? Apakah yang bisa kita lihat dari ramadhan dalam perspektif seni? dan pertanyaan lainnya. Ide ide yang kritis dan kreatif inilah yang melahirkan pemikiran tentang bulan ramadhan dalam perspektif yang berbeda dan menjadikannya lebih universal.
Dalam perspektif seni, ramadhan kaitannya dengan keindahan, kepekaan, sosial dan nilai-nilai kesadaran hidup. Adanya peringatan rosululloh yang berbunyi "sesungguhnya orang paling berat siksaanya nanti di hari kiamat ialah orang-orang yang menggambar/melukis " akan membuat kita lebih ingat dengan Allah SWT. Karya seni sebenarnya bisa dilihat dari segi tujuan benda yang dibuatnya itu sendiri. Kalau karya itu terbentuk sesuatu yang di sembah selain Allah SWT seperti gambar al-Masih bagi orang-orang Kristen atau lukisan sapi bagi orang-orang Hindu, maka pembuatnya tidak lain telah menyiarkan kekufuran dan kesesatan. Membuat karya seni yang bernyawa kalau didalamnya tidak ada unsur-unsur larangan seperti yang diatas yaitu bukan untuk disucikan dan diagung-agungkan dan bukan pula untuk maksud menyaingi ciptaan Allah SWT, membuat karya seni hukumnya boleh.
ADVERTISEMENT
Fungsi seni sendiri secara pribadi lebih mengedepankan seni sebagai alat ekspresi untuk mencurahkan ide dan gagasan seseorang lewat sebuah karya yang indah. Dan akan disajikan kepada masyarakat atau audiens. Ketika karya seni itu hadir di dalam masyarakat, maka disitulah terjadi interaksi antara audiens dan karya seni tersebut. Disitu karya seni di nikmati, diamati, diapresiasi, sehingga timbulah proses komunikasi saling berbagi pengalaman ataupun makanan bahkan ada yang melihat karya seni begitu indah sesuai dengan perasaan hatinya ia akan berubah menjadi hidup yang lebih baik, bersemangat dan lebih intropeksi diri. Seni juga berfungsi membuat hidup lebih bewarna dan indah di kehidupan yang fana dan absurd ini. Dalam firman Allah SWT yang berbunyi “Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.” QS Muhammad 47:36. Manfaat puasa sendiri adalah Pembelajaran untuk melatih kesabaran, meningkatkan rasa syukur, Melatih untuk mengendalikan hawa nafsu dan sebagai sikap simpati dan solidaritas manusia terhadap sesamanya terutama fakir miskin dengan cara bersedekah. Keduanya hampir mempunyai kesamaan yaitu sebagai medium untuk mendekatkan diri ke sang pencipta yang menjadikan manusia menjadi hidup yang lebih baik dan kuat sampai bertahan di hari akhir. Meskipun mempunyai makna keindahan yang sama tetapi tidak bisa juga di bandingkan pula bulan ramadhan yang datangnya dari Allah SWT sedangkan seni hanyalah buatan tangan dari manusia yang serba kekurangan, kerakusan, kemanufikan juga kehinaan mana mungkin bisa di sandingkan dengan yang maha kesempurnaan.
ADVERTISEMENT
Kesadaran hidup total agar menjadi lebih baik dan mendekat kepada sang pencipta adalah impian yang di capai umat muslim ketika bulan yang penuh keindahan ini datang. Karena di bulan ini orang yang berpuasa akan berusaha melaksanakan perintah allah dan menjauhi larangannya. Bisa dilihat disetiap orang akan lebih intropeksi diri, berbuat baik kepada siapapun dengan bersedekah. Inilah bentuk kesadaran yang luar biasa.
Kembali kepada pertanyaan diatas, apakah ada kaitannya puasa dengan kesenian? jelas ada sama sama datang di dunia membawa keindahan dan keharmonisan. Apakah yang bisa kita lihat dari ramadhan dalam perspektif seni? Orang yang melihat karya seni sampai tersentuh kehatinya pasti akan intopeksi diri dan bersemangat menjadi lebih baik sama akan halnya tujuan puasa yang menahan nafsu, bersedekah agar membuat hidup akan menjadi lebih baik dan bermanfaat.
ADVERTISEMENT
Puasa dan Seni merupakan metode untuk menikmati keindahan tuhan, kekuatan kepada manusia untuk berbuat mulia dengan pendidikannya, berkepedulian sosial yang tinggi dan peka dalam menghubungkan setiap ibadah dengan kecintaannya kepada Allah Swt. Berpuasa juga diwajibkan kepada orang-orang sebelum umat Nabi Muhammad Saw. Hal tersebut bertujuan untuk mendukung program penuhanan seorang manusia kepada Allah Swt, (sehingga menjadi hamba-Nya) untuk mengingatkan dirinya bahwa ia adalah makhluk yang tidak luput dari lupa dan salah.
Oleh karena itu di bulan yang penuh keindahan, yaitu ramadhan semua manusia berdoa agar kemuliaan juga akan bersarang di diri seorang hamba Allah Swt. Ramadhan adalah bulan diturunkan oleh Allah Al-Quran (kumpulan teks kewahyuan-Nya) dengan ramadhan yang bermakna terik dan panas secara kontekstual bulan yang penuh dengan pendidikan maka dihadirkan pendidikan kewahyuan untuk panggilan keimanan dan pemantapan keyakinan serta munculnya kecintaan seorang hamba kepada Allah Swt.
ADVERTISEMENT