Peringatan Bulan Bahasa untuk Siapa?

Muhammad Yudhistira Ulu Weda Ramdhani
Mahasiswa Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran
Konten dari Pengguna
29 Oktober 2021 18:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Yudhistira Ulu Weda Ramdhani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto karya Muhammad Yudhistira (Lomba Membuat Poster Cita-cita)
zoom-in-whitePerbesar
Foto karya Muhammad Yudhistira (Lomba Membuat Poster Cita-cita)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Peringatan Bulan Bahasa dan Sastra atau bertepatan dengan bulan Oktober. Tidak hanya sekadar memperingati Bulan Bahasa dan Sastra, sekaligus dengan peringatan sumpah pemuda. Lalu, untuk siapakah peringatan bulan bahasa dan sastra ini? Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa kembali menggelar kegiatan kebahasaan dan kesastraan.
ADVERTISEMENT
Melalui acara Silaturahmi Merdeka Belajar Episode ke-10 yang digelar secara virtual, pada Kamis (7/10/2021), Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, E Aminudin Aziz menyampaikan ajakan kepada masyarakat Indonesia. “Mari kita sambut perayaan Bulan Bahasa dan Sastra tahun 2021,"ucapnya.
Lalu, perayaan ini dilaksanakan untuk siapa, oleh siapa dan apa kegiatan yang dilakukan dalam rangka perayaan bulan bahasa? Terbentur dengan pandemi COVID-19 di Indonesia sejak tahun 2020 lalu, tidak banyak terdengar acara-acara yang diselenggarakan dalam menyambut bulan bahasa dan sastra.
Melihat perilaku masyarakat khususnya generasi muda cenderung abai dengan peringatan Bulan Bahasa dan Sastra ini. Bahkan sebelum pandemi pun, generasi muda cenderung melupakan bahwa Bulan Bahasa dan Sastra ini layak untuk diperingati.
ADVERTISEMENT
Dengan statement anak muda saat ini yang bertanya, “Bulan Bahasa sebenarnya penting nggak sih?!”. Dengan pertanyaan seperti itu, menyatakan sikap ketidak pedulian mereka terhadap bulan bahasa dan nasib Bahasa Indonesia saat ini. Padahal, keringat para pahlawan untuk mendeklarasikan dan menjunjung Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Sudaryanto, M.Pd., Dosen PBSI FKIP UAD Yogyakarta melalui artikelnya menyebutkan pentingnya peringatan Bulan Bahasa. “Dalam momentum Bulan Bahasa, semua komponen bangsa, mulai dari pemerintah, para akademisi, hingga masyarakat dapat terus berkomitmen menggunakan bahasa Indoensia yang baik, benar, dan santun. Selain itu, yang tak kalah penting, kepedulian dan kecintaan terhadap karya-karya sastra Indonesia dan daerah perlu terus disemai,” ucapnya.
Rasanya dalam peringatan bulan bahasa ini harus disikapi dengan hikmat, alasan utamanya karena urusan soal bahasa bukan hal yang sepele. Seringkali ditemukan bahwa banyak kekeliruan dalam penggunaan bahasa Indonesia. Dalam hal ini ditemukan masyarakat yang seringkali mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa asing. Bahkan penggunaan bahasa asing sudah menjadi makanan utama masyarakat saat ini, seperti contohnya penyebutan zebra cross, rest area, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Penggunaan tersebut mungkin akan lebih berguna karena tidak hanya warga negara Indonesia saja melainkan warga negara asing pun menjadi pengguna jalan. Namun, ini berdampak pada masyarakat yang lebih familiar dengan bahasa asing tersebut dibandingkan dengan bahasa Indonesia.
Pertanyaannya adalah, peringatan Bulan Sastra dan Bahasa ini untuk siapa? Apakah seluruh masyarakat Indonesia ikut berpartisipasi dalam peringatan Bulan Bahasa ini? Lalu apa yang dapat dilakukan masyarakat Indonesia untuk memperingati Bulan Bahasa dan Sastra ini?
Sebelum pandemi COVID-19, masyarakat terutama para pelajar memperingati Bulan Bahasa dan Sastra ini dengan mengadakan acara berkaitan dengan Bahasa dan Sastra. Perlombaan seperti musikalisasi puisi, menulis cerita pendek, mendongeng dan perlombaan lain yang berkaitan dengan Bahasa dan sastra Indonesia. Perlombaan seperti ini sangat bermanfaat bagi para pelajar untuk lebih mengenal dan peduli terhadap penggunaan Bahasa Indonesia. Namun, pasca pandemi melanda, beberapa peringatan bulan bahasa dan sastra harus diselenggarakan secara virtual
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2020 lalu, Kemendikbud mengajak masyarakat dan menyelenggarakan peringatan Bulan Bahasa dan Sastra secara virtual. Selain itu, Kemendikbud pun mengajak masyarakat untuk memeriahkan dengan upload twibbon dengan hashtag Bangga berbahasa Indonesia. Dengan pernyataan tersebut membuktikan bahwa Bulan Bahasa dan Sastra ini ditujukan untuk seluruh lapisan masyarakat untuk tetap melestarikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Demikian pula dengan penyelenggaraan peringatan Bulan Bahasa dan Sastra pada tahun 2021 ini yang harus dilakukan secara virtual. Sebagai contoh SMA Negeri 2 Cimahi yang tetap menyelenggarakan peringatan Bulan Bahasa dan Sastra secara virtual. Perlombaan di bidang bahasa dan sastra seperti kreasi poster digital, penyiaran berita, pembacaan naskah cerita dan lainnya. Pelaksanaan ini tentunya dapat membantu untuk meningkatkan minat membaca dan sekaligus meningkatkan kepekaan terhadap penggunaan bahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 bukan menjadi halangan untuk seluruh lapisan masyarakat tetap menyelenggarakan peringatan Bulan Bahasa dan Sastra ini. Dengan tetap menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan menjadikan peringatan ini terasa lebih bermanfaat. Sekaligus dengan peran orang tua dengan menyebarkan minat membaca kepada orang-orang terdekat mereka, anak-anak, kerabat, dan keluarga. Demikian pula dengan komunitas membaca yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia dapat ikut serta dalam peringatan ini. Sehingga semua kegiatan dalam peringatan Bulan Bahasa dan Sastra mampu meningkatkan kepekaan terhadap bahasa Indonesia.
Peringatan Bulan Bahasa dan Sastra berlaku untuk seluruh masyarakat dan bertujuan untuk tetap menjaga bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bahasa Indonesia lestari maka tidak akan sia-sia seluruh pahlawan berjuang agar bahasa Indonesia dapat dijunjung tinggi dan menjadi bahasa persatuan.
ADVERTISEMENT