Semerbak Teh dari Tanah Priangan

Yudhistira Haryo Nurresi Putro
Micro Entrepreneur Facilitator of Jakpreneur
Konten dari Pengguna
17 Mei 2017 1:28 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yudhistira Haryo Nurresi Putro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
S
Berbicara minuman teh, tentunya masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi, komoditi yang satu ini tampak akan terus ada sepanjang zaman bersama dengan kopi dan cocoa.
ADVERTISEMENT
Tanah Priangan (jawa barat) sudah sejak abad ke-17 memiliki perkebunan teh.
Berikut sejarah singkat perkebunan teh di tanah priangan:
1)Tahun 1686 teh telah masuk ke Indonesia di bawa oleh Dr. Andres Cleyer (Belanda).
2)Tahun 1824 teh di tanam di Kebun Raya Bogor.
3)Tahun 1826 teh mulai di tanam di kawasan lainnya.
4) Preanger Planters adalah julukan Belanda bagi pengusaha perkebunan Priangan, diantaranya : GIJ van der Hucht (1844), Karel Federik Holle (1865), Adrianan Walrafen Holle (1857), RE Kerkhoven (1873), sampai KAR Bosscha (1896).
Sampai saat ini perkebunan teh peninggalan KAR Bosscha masih ada, dikelola dengan baik oleh PT Perkebunan Nusantara dan menjadi salah satu identitas tanah Priangan (Jawa Barat).
ADVERTISEMENT
Transaksi ekspor produk Indonesia secara umum atau kebanyakan hanya berupa komoditi (bukan berupa produk ber-merek)
Oleh karena itulah mencoba menjajaki peluang ekspor produk teh yang memang secara history memiliki nilai jual serta kualitas rasa dan variasi salah satu yang terbaik di dunia, saya mencoba masuk dunia ekspor bukan sekadar komoditi saja, namun menggunakan brand Sheik Tea
(
Dalam dunia UMKM terlebih khusus bidang ekspor, salah satu kendala adalah susahnya atau mahalnya biaya untuk pameran dalam hal ini pameran di luar negeri.
Mungkin salah satu alternatif untuk UMKM agar brand dan produk dapat ditampilkan di pameran luar negeri dengan menjadikan perwakilan perdagangan atau pihak Kedutaan sebagai partner yang biasanya memiliki budget tersendiri untuk pameran tertentu.
ADVERTISEMENT
Sheik Tea (www.sheiktaarik.com) dengan produk teh celup dalam kemasan berbagai varian (yang memang mayoritas belum mengenalnya) dapat mentas perdana di Benua Biru melalui pameran Tutto Food 2017 dengan fasilitas Atase Pertanian KBRI Roma serta didukung oleh Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Milan serta Atase Perdagangan KBRI Roma.
Bersejajar dengan brand besar seperti Indofood tentu punya 'sense of' tersendiri.
cerita yang lumayan unik buat saya pribadi, tiga kali pameran 'Business to Business' belum pernah ada kejadian produk hilang/sengaja diambil visitor tanpa izin.
Disana bukan main, tujuh box teh diambil begitu saja oleh visitor yang luput dari pengawasan.
Memang dalam kemasan tersebut terdapat story singkat tentang sejarah 'tea of preanger highland', asumsi dan informasi yang didapat dari Atase Pertanian selaku fasilitator dapat dikatakan visitor yang mengambil mungkin karena tertarik dengan seni serta history mengenai sejarah teh dari tanah tinggi priangan dalam kemasan.
ADVERTISEMENT
Visitor yang mencicipi teh pada pameran tersebut juga sangat surprise terhadap aroma teh kayu manis yang dihidangkan oleh pihak KBRI Roma & ITPC Milan.
Dengan pameran tersebut dapat menjadi record yang bagus untuk melangkah pada waktu yang akan datang baik networking juga tujuan kuantitas (transaksi)
Intinya, banyak jalan menuju Roma.
Grazie KBRI Roma & ITPC Milan !