Tekuni Hal Ini untuk Mengelola Uang!

Yolanda Dermawan
Pelajar di SMA Citra Berkat
Konten dari Pengguna
30 Januari 2024 9:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yolanda Dermawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengelolaan uang merupakan salah satu keterampilan yang sangat perlu dimiliki oleh tiap-tiap orang. Kerap kali dibicarakan bahwa pengelolaan uang hanya melulu menabung dan berhemat. Kendati demikian, mengelola uang justru ternyata lebih luas daripada hal-hal itu. Untungnya, banyak dari masyarakat di Indonesia telah menerapkan salah satu cara bijak mengelola uang yaitu menabung. Tentu tak asing lagi sebab sedari sekolah dasar bahkan taman kanak-kanak, menabung sudah disosialisasikan kepentingannya. Dilansir dari kompas, sebanyak 49% penduduk Indonesia yang sudah memiliki tabungan. Angka tersebut masih tergolong cukup kecil mengingat gempurnya sosialisasi yang kerap dilakukan. Meskipun begitu, kita tetap bisa menyingsing Indonesia gemilang dengan pengelolaan uang yang bijak.
unsplash/Alexander Grey
Ada sejumlah empat tahapan yang perlu dijalani untuk bisa mewujudkan pengelolaan uang secara bijak. Diantaranya, mendapatkan, membelanjakan, menabung, dan mendonasikan uang. Mendapatkan uang perlu berada pada tahap pertama. Sebab, uang merupakan hal yang hendak diatur. Mendapatkan uang ini bisa diajarkan kepada anak-anak sejak usia sekolah. Disamping itu, orang pula belajar untuk tidak bergantung dan dapat berdiri di kaki sendiri untuk mendapatkan uang. Tidak hanya meminta uang, namun juga bisa menghasilkan uang. Perlu diingat juga bahwa proses untuk mendapatkan uang tak perlu dirasa malu, selama berada dalam jalur yang benar. Seperti halnya, berjualan ataupun berdagang. Belanja juga salah satu tindakan penting yang menentukan alur berjalannya uang akan kemana. Belanja tidak bisa dilakukan tanpa kesadaran penuh. Tindakan utama yang membuat belanja lebih efektif adalah dengan menggolongkan kebutuhan dan keinginan. Terdengar sepele namun tak bisa disepelekan karena bila salah langkah, akan menuntun ke kerugian yang beruntun. Pikirkan berulang kali saat belanja, karena rasa keraguan ataupun rasa bersalah saat membeli barang menandakan bahwa seseorang sudah bijak dalam membelanjakan uang. Contoh belanja dengan bijak adalah, membeli kebutuhan dengan kualitas dan harga yang sepadan supaya tak perlu membeli berulang kali. Pada tahapan yang ketiga, sudah sempat disinggung di awal bahwa menabung merupakan hal yang penting. Namun, ternyata untuk menyimpan uang juga ada cara lain yang lebih aman dan menguntungkan. Di masa yang serba mudah, tentu tak sulit bagi masyarakat untuk mencari informasi terkait reksadana, investasi, juga pasar uang. Dengan demikian, hal-hal yang tak terduga di masa mendatang tidak akan terasa begitu mengguncang.
freepik/gpointstudio
Terakhir, tahapan ini merupakan tahapan yang kerap kali dilupakan oleh sebagian masyarakat. Bisa disebabkan oleh karena orang belum terbiasa untuk melepaskan sebagian hartanya. Tahapan ini disebut dengan donasi. Donasi dalam tahap ini tak hanya bermaksud dalam lingkup donasi untuk orang yang membutuhkan, namun juga termasuk dalam membayar pajak. Donasi yang wajib merupakan pajak, dan yang tak terikat dengan apapun adalah sedekah, keduanya sama baiknya. Mengelola uang sebenarnya mudah untuk dilakukan, terlebih lagi melalui keempat tahap sebelumnya. Dengan belajar cara mendapat uang, membelanjakannya dengan bijak, menabung untuk kepentingan pribadi juga masa depan, dan melepaskan sebagian harta. Bila kita melakukan hal tersebut, tak hanya menguntungkan sebab mengelola keuangan pribadi, namun juga bisa berkontribusi untuk kemajuan Indonesia.
ADVERTISEMENT