Segala Sesuatu yang Salah dari WrestleMania 33

Yoga Cholandha
Professional Swindler
Konten dari Pengguna
3 April 2017 15:05 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yoga Cholandha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Segala Sesuatu yang Salah dari WrestleMania 33
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pesta tahunan penggila gulat profesional, WrestleMania 33, sudah rampung dan kekecewaan jadi tajuk utama darinya. Roman Reigns, "jagoan" terbaru World Wrestling Entertainment (WWE) jadi biang keroknya.
ADVERTISEMENT
Well, menyalahkan Reigns yang bernama asli Joe Anoa'i tentu bakal menjadi cacat logika, mengingat seperti itulah "jalan hidup" yang ditetapkan bos besar WWE, Vincent McMahon Jr., untuknya. Namun, mau bagaimana juga, dia adalah apa yang kasatmata dan maka dari itu, siulan pun dialamatkan padanya.
Secara teknis, Reigns adalah seorang babyface, tetapi apa yang dia lakukan di Main Event WrestleMania 33 benar-benar tak termaafkan. Dia, dengan lancangnya, membuat The Undertaker bertekuk lutut untuk kedua kalinya di ajang yang membesarkan namanya itu.
The Undertaker, salah satu pegulat profesional terbaik sepanjang masa, kalah dari salah satu sosok paling dibenci? Yang benar saja.
Tapi, ya, memang benar, dan kalau mau dicerna dengan objektif, kekalahan The Dead Man memang sudah semestinya terjadi. Usianya sudah lebih dari setengah abad dan seharusnya, masa pensiun yang tenang sudah dinikmati olehnya.
ADVERTISEMENT
Status sebagai karakter paling intimidatif dalam sejarah gulat profesional modern menjadi kutukan bagi Undertaker di WM33 ini. Karena statusnya itulah, dia kemudian menjadi mangsa superstar favorit si bos. Kalau bisa menang melawan Undertaker, Roman Reigns-lah yang kemudian menjadi sosok paling intimidatif berikutnya.
Kemenangan Reigns yang sepertinya juga bakal disusul dengan pensiunnya The Undertaker itu hanyalah satu dari enam hal yang seharusnya tidak terjadi di WrestleMania. Lima hal lain terjadi pada AJ Styles vs Shane O'Mac, Bayley vs Sasha Banks vs Charlotte Flair vs Nia Jax, Luke Gallows & Karl Anderson vs Enzo Amore & Big Cass vs Sheamus & Cesaro vs The Hardy Boyz, John Cena & Nikki Bella vs The Miz & Maryse, dan Goldberg vs Brock Lesnar.
ADVERTISEMENT
Baiklah, mari kita mulai dari pertarungan pertama, AJ vs Shane.
Daniel Bryan, General Manager SmackDown Live, sudah tidak mungkin lagi untuk bertarung. Itulah mengapa, Shane yang akhirnya "dikorbankan". Terbatasnya roster papan atas SmackDown memang jadi kendala tersendiri untuk sebuah pertandingan besar yang melibatkan AJ Styles. Semoga, setelah ini SmackDown Live bisa mendapatkan Shinsuke Nakamura yang sudah terlalu besar untuk NXT.
Kedua, di perebutan gelar juara RAW Women's Championship. Hasil yang didapat Bayley sebenarnya sudah oke, karena dia adalah salah satu babyface terbesar WWE saat ini. Tetapi, dalam Fatal-4-Way itu, lawan yang terakhir dihadapi pegulat bernama asli Pamela Martinez itu adalah Charlotte Flair. Padahal, WrestleMania seharusnya bisa dijadikan momentum yang pas untuk membangun feud antara Bayley dan sahabatnya, Sasha Banks.
ADVERTISEMENT
Feud mayor yang melibatkan Charlotte dan status Charlotte sebagai Ratu Pay-per-View, meminjam istilah dari The Hardy Boyz, sudah obsolete. Entah apa yang dipikirkan tim kreatif WWE dengan kembali memberi push pada putri Ric Flair itu.
Oh, dan bicara soal The Hardy Boyz, holy shit. No one saw that coming, huh?
Meski rumor sudah beredar jauh sebelum WrestleMania 33 digelar, tak ada yang menyangka kalau pasangan tag team legendaris itu bakal kembali dan akhirnya menjadi juara di pertandingan spesialis mereka: ladder match.
Bagi para audiens, kembalinya Matt dan Jeff memang menyenangkan. Akan tetapi, hal itu juga menunjukkan satu lagi borok WWE, yakni ketidakmampuan mereka untuk memproduksi pegulat yang level kebintangannya menyamai, bahkan melampaui, karakter-karakter Attitude Era. Kalau WWE sampai membutuhkan The Hardy Boyz yang sudah absen dari WWE selama delapan tahun, artinya ada yang salah dari, well, tim kreatif mereka.
ADVERTISEMENT
Lalu, ada pula soal John Cena dan Nikki Bella. Hanya supaya John Cena bisa melamar Nikki Bella, WWE butuh WrestleMania? Cih. Lanjut!
Terakhir, soal Brock Lesnar dan Goldberg. Ketidakmampuan WWE memproduksi bintang besar akhirnya harus membuat gelar juara mereka yang paling prestisius, Universal Championship, diperebutkan dua part-timer.
Perlu dicatat bahwa pegulat seperti Lesnar dan Goldberg hanya muncul di event pay-per-view dan beberapa pekan sebelum event itu digelar. Lalu, bagaimana dengan para pegulat yang setiap hari bertungkus-lumus sampai nyaris mampus? Mereka mau dikemanakan? Dan kalau ada pegulat yang ingin merebut gelar juara dari Lesnar, apa ya harus menunggu pay-per-view berikutnya? Lalu, apa gunanya ada gelar juara itu? Bubarkan saja Monday Night RAW!
ADVERTISEMENT
Nah, kira-kira seperti itu. WrestleMania 33, meskipun secara umum menyenangkan, jauh dari kata sempurna. Jauh sekali, malah. Tetapi, dasarnya sudah gandrung, mau sejelek apapun, ya, pasti ditonton, kan? Tanya saja fans Arsenal kalau tidak percaya.
Hasil Lengkap WrestleMania 33:
Cruiserweight Championship: Neville (c) menang atas Austin Aries
Andre the Giant Memorial Battle Royal: Mojo Rawley
Intercontinental Championship: Dean Ambrose (c) menang atas Baron Corbin
AJ Styles menang atas Shane McMahon
United States Championship: Kevin Owens menang atas Chris Jericho (c)
RAW Women's Championship: Bayley (c) menang atas Sasha Banks, Charlotte, dan Nia Jax
RAW Tag Team Championship: The Hardy Boyz menang atas Luke Gallows & Karl Anderson (c), Enzo Amore & Big Cass, dan Sheamus & Cesaro
ADVERTISEMENT
John Cena & Nikki Bella menang atas The Miz & Maryse
Non-Sanctioned Match: Seth Rollins menang atas Triple H
WWE Championship: Randy Orton menang atas Bray Wyatt (c)
Universal Championship: Brock Lesnar menang atas Goldberg (c)
SmackDown Women's Championship: Naomi menang atas Alexa Bliss (c), Becky Lynch, Mickie James, Carmella, dan Natalya
No Holds Barred Match: Roman Reigns menang atas The Undertaker
*) (c) adalah juara bertahan