Seribu Pintu di Langit Orang

yepi triana
Berbadan gemuk, periang
Konten dari Pengguna
16 Mei 2018 22:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari yepi triana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seribu Pintu di Langit Orang
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Harapan dan tujuan pasti ada dan itu semua yang menuntunku menuju Langit Orang, tapi ini bukan "cita-cita" semua orang berharap mungkin ini jalan terbaik bagi masa depan keluarga dan dirinya sendiri. Inilah yang selalu ada dalam benak setiap orang ketika merasa ekonomi sedang menipis dan kanan kiri terlihat lebih maju dan mewah.
ADVERTISEMENT
Dan anggapan bekerja di Langit orang lebih mudah, dengan iming-iming gaji lebih besar, bukan serakan itu memang fakta bila dilihat dari faktor ekonomi. Mereka akan menyipan dalam-dalam faktor sosial yang telah disisa-siasiakan dan menutupinya?. Bahkan mengantinya dengan gaji, yang mereka dapat setelah bekerja keras setiap harinya, yang tak mengenal malam siang dan panas ataupun hujan.
Banyak para Pekerja Mingran Indonesia atau biasa disebut (PMI), yang bekerja tidak mempunyai jam kerja tetap, bahkan bekerja lebih dari 12 jam, sebagian besar berpatokan pada majikan masing-masing jika mendapat majikan baik dan pekerjaan tidak banyak akan mendapat waktu istirahat yang cukup, dan sebaliknya. Kadang waktu libur pun terpotong demi menyelasikan pekerjaan atau majikan membatasi hari libur.
Seribu Pintu di Langit Orang (1)
zoom-in-whitePerbesar
Inilah salah satu betuk protes dari ku yang mendapat majikan yang crewet, kejam dan hampir kena pukul karna salah mengerjakan peritahnya, tekana demi tekanan pun aku alami, ku mencoba tetap bertahan semampuku
ADVERTISEMENT
Inilaha caraku menghiburdiri, halbaru yang belum pernah dicoba akupun terlena dengan barang-barang mewah tuk memenuhi keserakah dan kepuas hati. Demi melampiakan kekesalanku pada majikanku, Aku pun tak peduli apa yang dikatakan orang-orang dibelakangku,
"Aku bahagia, nyaman, puas dengan apa yang aku lakukan saat ini"
Dalam hati ku berkata ini semua bukan hasil minta-minta, tapi hasil keringatku yang bercucuran dan siapapu tak penah tahu itu, mereka hanya bisa memandang dari luar dan sering mengunjing satu sama lain apa itu yang dinamakan teman?.
Seribu Pintu di Langit Orang (2)
zoom-in-whitePerbesar
Aku lelah dengan duniaku yang penuh hal-hal kosong, dan menghabiskan waktu dengan kesenangan belaka, inginku memperbaikinya.
Aku tak lupa bersyukur dalam hidup yang kadang tak adil dan mewarnai jutaan mimpi. Aku berharap sisa langkah kaki akan datang kepadaku malam ini, merasa selalu gugup tentang hari esok aku mengatakan kepada mereka untuk mempercayaiku, sekarang aku ingin melihat cahaya, aku meletakan masa depan ku dijalur tuhan, aku meminta akan memperbaikainya, baik kejayaan atau kegagalan aku meletakan segalanya pada baris dan waktu, penentuan akan menpunyai pilihan selain harus berbeda dari orang lain bahka jika ini terkhir kali aku akan bersyukur tanpa menyesal aku akan bersyukur dan bersyukur
ADVERTISEMENT
Ditulis: Yepi Triana