Mutasi TBM Menjadi TM Kelapa Sawit

Muhammad Parikesit Wisnubroto
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Andalas
Konten dari Pengguna
15 April 2024 13:38 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Parikesit Wisnubroto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tanaman menghasilkan (TM) muda kelapa sawit yang baru selesai dipruning. Foto: Dokumentasi Pribadi (2023)
zoom-in-whitePerbesar
Tanaman menghasilkan (TM) muda kelapa sawit yang baru selesai dipruning. Foto: Dokumentasi Pribadi (2023)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tanaman kelapa sawit merupakan organisme hidup yang berproses sama dengan individu hidup lainnya, yaitu mengalami proses tumbuh dan berkembang, lalu kemudian mati. Tahapan pertumbuhan kelapa sawit adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Bibit kelapa sawit
Bibit kelapa sawit merupakan kelapa sawit kecil hasil proses dari perkecambahan biji sampai dengan tanaman sawit siap ditanam ke lapangan. Proses pembibitan biasanya memakan waktu 1 tahun, yang mencakup jenis-jenis pekerjaan sebagai berikut:
• Tahapan pre nursery adalah pembibitan yang dilakukan pada polybag kecil pada saat tanaman berumur 1 sampai 3 bulan. Adapun pekerjaan pada pembibitan pre nursery meliputi persiapan media tanam, penanaman kecambah, penyiraman, pengendalian gulma, pengendalian hama dan penyakit, serta seleksi bibit.
• Tahapan main nursery atau pembibitan utama adalah usaha pembibitan lanjutan yang meliputi kegiatan pemindahan bibit dari pre nursery ke dalam polybag besar dan tanpa naungan. Adapun pekerjaan dalam main nursery meliputi pengisian polybag besar, penanaman bibit dari pre nursery, penyiraman, pemupukan, pengendalian gulma, pengendalian hama dan penyakit, serta seleksi bibit .
ADVERTISEMENT
Seleksi bibit merupakan suatu aktivitas yang sangat vital dalam proses pembibitan untuk memperoleh bibit yang baik dan sehat secara fisik maupun genetik. Bibit yang sehat merupakan modal utama untuk mendapatkan tanaman yang baik dan memiliki produktivitas tinggi yang merupakan kunci dari keberhasilan usaha perkebunan kelapa sawit. Adapun ciri-ciri bibit yang diseleksi adalah sebagai berikut:
• Pertumbuhannya kerdil yaitu bibit tersebut jauh lebih kecil dan pendek dibandingkan dengan bibit yang lain;
• Pertumbuhannya terlalu jagur atau terlalu besar dari rata-rata bibit dalam kelompoknya, yang kemungkinan akan menghasilkan tanaman yang hanya menghasilkan bunga jantan saja;
• Daun bibit memutar, yang kemungkinan disebabkan karena bibit terkena serangan crown disease dan gejala tersebut akan terus tumbuh sampai besar apabila nantinya ditanam ke lapangan lalu tanaman tidak akan menghasilkan buah;
ADVERTISEMENT
• Terjadi klorosis, yakni warna daun pucat karena kadar klorofil yang rendah;
• Bibit poli embrio, yaitu satu kecambah tumbuh lebih dari satu tanaman, Bibit ini harus diseleksi dan disisakan satu tanaman saja.
2. Tanaman belum menghasilkan (TBM)
Perawatan TBM dilakukan untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang baik dan berproduksi tinggi. Adapun untuk memperpendek masa investasi, TBM kelapa sawit dibagi menjadi beberapa tahapan sebagai berikut:
a. TBM 1
Merupakan tanaman di lapangan yang berumur 1 tahun atau 12 bulan. Adapun perawatan pada TBM 1 meliputi: konsolidasi tanaman, penyisipan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, penyiangan, perawatan tanaman penutup tanah (cover crop), infrastruktur, dan inventaris pokok.
b. TBM 2
Merupakan tanaman yang berumur 2 tahun atau 24 bulan. Adapun perawatan pada TBM 2 meliputi: penyisipan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, pembuatan pasar/jalan pikul tahap 1 (50%) atau kontrol, penyiangan, perawatan tanaman penutup tanah (cover crop), inventaris pokok, dan kastrasi.
ADVERTISEMENT
c. TBM 3
Merupakan tanaman yang berumur 3 tahun atau 36 bulan. Adapun perawatan pada TBM 3 meliputi: pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, penyiangan, pembuatan pasar/jalan pikul tahap 2 (50%), perawatan jalan produksi dan panen, tunas pasir/membuang pelepah paling bawah yang bersentuhan dengan tanah, dan kastrasi.
Pekerjaan kastrasi dilaksanakan pada TBM 2 dan TBM 3. Adapun kastrasi merupakan tindakan membuang bunga dan buah kecil pada tanaman kelapa sawit yang belum menghasilkan sampai dengan tanaman berumur 24 bulan. Kastrasi sudah dapat dimulai pada saat tanaman berumur 18 bulan dan dilaksanakan dengan rotasi satu bulan. Tujuan dari kastrasi adalah untuk memperbaiki pertumbuhan vegetatif - fase TBM menjadi lebih pendek - sehingga biaya investasi menjadi lebih rendah.
ADVERTISEMENT
Banyak dari perkebunan-perkebunan kecil terutama perkebunan rakyat yang belum memahami pentingnya kastrasi, bahkan tindakan tersebut dipandang sebagai hal yang merugikan usaha perkebunan. Pandangan tersebut muncul karena buah yang dibuang di dalam kastrasi bisa dikumpulkan dan dijual dalam bentuk brondolan dan TBS kecil, sehingga bisa memberikan penghasilan. Hal tersebut harus disosialisasikan dan diluruskan bahwa tindakan kastrasi merupakan hal yang sangat penting untuk kesehatan tanaman, perbaikan pertumbuhan vegetatif, dan memberikan produktivitas yang tinggi pada tanaman menghasilkan (TM) tahun pertama. Selain itu, biaya panen nantinya juga menjadi lebih rendah pada TM 1.
Pekerjaan tunas pasir juga sangat penting untuk sanitasi atau kesehatan tanaman serta memudahkan panen serta mendorong pembesaran buah di pohon. Adapun cara melaksanakan pekerjaan tunas pasir yaitu memotong pelepah dan daun tanaman kelapa sawit yang paling bawah. Pekerjaan ini hanya dilakukan satu kali yaitu pada saat TBM 3.
ADVERTISEMENT
3. Mutasi dari TBM menjadi TM
Fase ini merupakan tahapan yang sangat krusial dan ditunggu-tunggu oleh pemilik dan pengelola perkebunan kelapa sawit karena perkebunan kelapa sawit segera bisa memberikan keuntungan dan segera dapat mengembalikan biaya investasi. Adapun beberapa persyaratan mutasi TBM menjadi TM antara lain meliputi:
• Sebanyak 60% dari inventaris pokok tanaman di dalam suatu blok sudah berbuah;
• Berat tandan rata-rata > 3 kg
• Angka kerapatan panen maksimal 1 : 5 (dalam 5 pohon, terdapat 1 buah yang matang)
Mutasi TBM menjadi TM merupakan hal yang sangat krusial di dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit, karena TBM merupakan suatu kegiatan investasi yaitu suatu kegiatan yang mengeluarkan biaya tanpa adanya pendapatan. Kegiatan-kegiatan di dalam TBM merupakan persiapan untuk mengupayakan tanaman menjadi TM, sedangkan TM atau tanaman menghasilkan merupakan suatu aktivitas eksploitasi dan investasi yang dalam pengelolaannya kegiatan tersebut memerlukan biaya, namun juga sudah memberikan suatu pendapatan. Adapun TM yang diharapkan adalah yang dapat memberikan suatu produktivitas yang tinggi, sehingga dapat memberikan pendapatan per satuan luas dengan biaya yang efektif, untuk selanjutnya menghasilkan keuntungan yang tinggi dan berkesinambungan. Produktivitas yang tinggi dan keuntungan yang besar akan mempercepat pengembalian investasi yang sudah dikeluarkan serta dapat memberikan kemakmuran kepada karyawan, pemilik, dan stakeholder lainnya.
ADVERTISEMENT