Daftar Tragedi Tragis di Masalembu

22 Mei 2017 8:29 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilustrasi kapal terbakar. (Foto: Flickr)
Perairan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura kembali memakan korban jiwa. Kapal Motor (KM) Mutiara Sentosa I terbakar dan kandas di perairan Masalembo pada Jumat (19/5) lalu, sekitar pukul 16.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Kapal yang bertolak dari Surabaya menuju Balikpapan itu membawa ratusan penumpang dan ABK, serta 87 kendaraan roda dua, roda empat dan truk. Lima orang lainnya tewas dalam kecelakaan tersebut.
Di perairan ini memang kerap terjadi kecelakaan lalu lintas, mulai dari kecelakaan kapal laut hingga kecelakaan pesawat terbang. Sudah banyak korban berjatuhan akibat serangkaian kecelakaan baik di udara maupun laut. Yang paling menyita perhatian adalah kecelakaan KM Tampomas dan hilangnya pesawat Adam Air.
kumparan (kumparan.com) merangkum berbagai kejadian nahas yang terjadi di perairan Masalembo selain kecelakaan yang baru saja terjadi Jumat lalu.
1. KM Tampomas II
KM Tampomas II merupakan kapal milik Pelni (Pelayaran Nasional Indonesia). Kapal tersebut terbakar sebelum akhirnya tenggelam di Perairan Masalembu. Kapal ini berniat berlayar dari Jakarta menuju Sulawesi pada tangga 27 Januari 1981.
ADVERTISEMENT
Kapal ini membawa 1.105 Penumpang, 191 mobil, dan 200 motor. Korban tewas akibat peristiwa ini mencapai 431 orang, termasuk di antaranya Kapten Abdul Rivai.
KMP Tampomas II bertolak dari Dermaga Tanjung Priok hari Sabtu, 24 Januari 1981 Pukul 19.00 WIB dengan tujuan Ujungpandang, perjalanan seyogyanya memakan waktu 2 hari 2 malam di atas laut, sehingga diperkirakan hari Senin, 26 Januari 1981 Pukul 10.00 WIB akan tiba. Seorang pemandu kapal menyebutkan bahwa salah satu mesin kapal telah mengalami kerusakan sebelum bertolak.
Ilustrasi tenggelam. (Foto: Pixabay/Pexels)
Pada tanggal 25 Januari pagi, keadaan berlangsung seperti biasa. Namun, 25 Januari sekitar Pukul 20.00 WITA, dalam kondisi badai laut yang hebat, beberapa bagian mesin mengalami kebocoran bahan bakar, dan puntung rokok yang berasal dari ventilasi menyebabkan percikan api. Para kru melihat dan mencoba memadamkannya menggunakan tabung pemadam portabel, namun gagal.
ADVERTISEMENT
Api semakin menjalar ke kompartemen mesin karena pintu dek terbuka. Akibatnya selama 2 jam tenaga utama mati, dan generator darurat pun gagal dan usaha pemadaman pun dihentikan karena sudah tidak memungkinkan. Ditambah dengan bahan bakar yang ternyata masih terdapat disetiap kendaraan, menyebabkan api merambat dan membakar semua dek dengan cepat. 30 menit setelah api muncul, para penumpang diperintahkan menuju dek atas dan langsung menaiki sekoci.
Namun hal ini berlangsung lambat, karena hanya ada 1 pintu menuju dek atas. Begitu berada di dek atas, para ABK dan Mualim Kapal tidak ada yang memberitahu arah dan lokasi sekoci. Beberapa ABK malah dengan egois menurunkan sekoci bagi dirinya sendiri. Dari 6 sekoci yang ada, masing-masing hanya berkapasitas 50 orang. Sebagian penumpang nekat terjun bebas ke Laut, dan sebagian lagi menunggu dengan panik pertolongan selanjutnya.
ADVERTISEMENT
2. KM Senopati Nusantara
Ilustrasi kapal terbakar. (Foto: Flickr)
Senopati Nusantara berangkat dari Teluk Kumai, Kalimantan Tengah menuju Kota Semarang. Kapal kehilangan kontak dan dinyatakan tenggelam karena cuaca buruk di sekitar Kepulauan Masalembu.
Total penumpang di kapal KM Senopati Nusantara adalah 628 orang, terdiri dari 542 penumpang, 57 anak buah kapal, dan 29 orang sopir truk dan kendaraan. Setelah dilakukan evaluasi oleh oleh KNKT, jumlah orang tewas 131 orang, 128 korban selamat, dan selebihnya dinyatakan hilang.
3. Pesawat Adam Air
Salah satu kecelakaan yang cukup menghebohkan dan terjadi di Kepulauan Masalembu tepatnya di perairan Majene adalah musibah jatuhnya pesawat Adam Air. tujuan Surabaya-Manado pada 1 Januari 2007. Pesawat tersebut membawa 102 penumpang dan semuanya dinyatakan hilang.
ADVERTISEMENT
Kala itu, pesawat Adam Air berangkat pukul 12.55 WIB, Senin 1 Januari 2007. Semestinya pesawat tiba di Bandara Sam Ratulangi, Sulawesi Utara, pukul 16.14 Wita.
Namun pada pukul 14.53 Wita, kabar mengejutkan datang. Pesawat disebut putus kontak dengan pengatur lalu-lintas udara (ATC) Bandara Hasanuddin, Makassar. Pada kontak terakhir, posisi pesawat berada pada jarak 85 mil laut barat laut Kota Makassar dengan ketinggian 35 ribu kaki.
Berdasarkan rekaman kotak hitam yang ditemukan di perairan Majene, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyimpulkan, Adam Air jatuh ke laut menabrak permukaan air laut lalu terbelah dua. Kecelakaan itu disebabkan oleh cuaca buruk dan kerusakan alat navigasi.
Adam Air (Foto: Dmitriy Pichugin/wikimedia commons)
4. KM Teratai Prima
11 Januari 2009, Kepulauan Masalembo kembali menelan korban. KM Teratai Prima dinyatakan karam di perairan yang terkenal dengan ombak yang bisa mencapai 5-7 meter itu.
ADVERTISEMENT
Kapal tersebut mengangkut 267 orang dan beberapa awak kapal. Sebanyak 36 orang yang dinyatakan selamat dan selebihnya hilang.
Lokasi terbakarnya KM Mutiara Sentosa (Foto: Faisal Nu'man)