SKIPM Baubau dan Instansi Terkait Melaksanakan Pegawasan Terpadu

Dalam rangka Bulan Bakti Karantina Ikan dan Mutu Hasil Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Stasiun Karantina Ikan, Pengendalain Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Baubau (SKIPM Baubau) melaksanakan kegiatan Pengawasan Terpadu bersama instansi terkait di Pelabuhan Laut Murhum Baubau, pada hari kamis ( 6-4-2018). Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan beberapa instansi terkait diantaranya BKSDA Baubau, TNI AL, Polsek Murhum, KPLP, Karantina Pertanian, PSDKP dan Tim Pengawasan SIAGA SKIPM Baubau

Sebelum Pelaksanaan pengawasan terpadu, Kepala SKIPM Baubau terlebih dahulu memberikan pengarahan tentang tujuan dan tata cara pelaksanaan. Setelah itu tim Pengawasan terpadu turun bersama-sama secara langsung ke beberapa target operasi Kapal yaitu KM. Dorolonda dan Kapal Penyeberangan Dharma Fery tujuan Makassar. Pada saat operasi ditemukan ada beberapa komoditi perikanan yang dilalulintaskan melalui kapal tersebut dan ada beberapa komoditi perikanan yang sudah dilengkapi dengan Sertifikasi Kesehatan Ikan dan ada yang belum dilaporkan yaitu jenis rumput laut kering dan sirip ikan hiu. Untuk rumput laut kering petugas menyampaikan ke pelaku usaha agar segera melakukan permohonan untuk penerbitan sertifikat / surat keterangan lalulintas ikan kalau tidak akan dilakukan penyitaan dan penolakan terhadap komoditi dimaksud sedangkan untuk sirip hiu sebanyak 50 kg dilakukan penyitaan oleh Tim Pengawas terpadu yang tidak ditemukan pemiliknya pada saat penyitaan.

Kepala SKIPM Baubau, Arsal yang dimintai keterangan terkait kegiatan menyatakan bahwa kegiatan pengawasan di Pelabuhan Laut rutin dilaksanakan setiap hari oleh petugas Pengawasan SKIPM Baubau dan untuk kegiatan pengawasan terpadu bersama instansi terkait baru kita laksanakan dengan tujuan untuk melihat aktifitas lalulintas komoditi perikanan secara keseluruhan di pelabuhan laut Murhum Baubau apakah komoditi perikanan yang dikeluarkan sudah sesuai dengan peraturan perundangan atau belum dan juga sebagai sosialisasi kepada stakeholder pelabuhan tentang Gerakan Sadar Mutu dan Karantina Ikan (GEMASATUKATA). Kegiatan yang kita laksanakan ini ditanggapi baik oleh semua instansi terkait untuk memberikan efek jera kepada yang tidak mematuhi peraturan perundangan sekaligus sebagai ajang sosialisasi perkarantinaan.

Disampaikan lebih lanjut bahwa terkait dengan adanya sirip hiu yang disita pada saat pengawasan karena komoditi tersebut tidak dilaporkan secara langsung oleh pemilik dan tidak dilengkapi surat rekomendasi dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL). perlu kita ketahui bahwa ikan hiu dan bagian-bagiannya ada beberapa yang dilindungi secara penuh penangkapan dan perdagangannya yaitu Hiu martil, Hiu koboi dan Hiu paus, oleh karena itu setiap penagkapan dan peredarannya harus ada rekomendasi BPSPL untuk memastikan bahwa ikan hiu yang ditangkap dan dilaporkan ke petugas karantina pada saat pengiriman sudah dilengkapi rekomendasi dan bukan hiu yang dilarang.

Diharapkan dengan kegiatan pengawasan terpadu ini kedepannya akan lebih diintensifkan lagi sehingga komoditi perikanan yang dilalulintaskan semuanya legal dan reported atau terlaporkan dan harapan kami pula kepada masyarakat atau pelaku usaha untuk melaporkan setiap kegiatan pengeluaran ikan dan bersama-sama menjaga kelestarian sumberdaya perikanan kita untuk pengelolaan perikanan yang lebih baik kedepannya.

by : WASDALIN INFO SKIPM BAUBAU