BPBD Tak Punya Anggaran Atasi Kekeringan di Kabupaten Probolinggo

Konten Media Partner
3 Agustus 2020 14:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BPBD Tak Punya Anggaran Atasi Kekeringan di Kabupaten Probolinggo
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Puluhan desa di Kabupaten Probolinggo berpotensi alami kekeringan. Anehnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, tak punya anggaran untuk menyalurkan air bersih.
ADVERTISEMENT
Kepala BPBD Kabupaten, Anggit Hermanuadi melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik Kabupaten Probolinggo, Sugeng Suprisayoga mengatakan anggaran penyaluran air bersih bagi masyarakat terdampak kekeringan dialihkan untuk penanganan Covid-19. Sehingga pihaknya kesulitan soal anggaran terkait antisipasi krisis air bersih.
Padahal ada 58 desa di 16 kecamatan yang berpotensi alami kekeringan. Dari puluhan desa itu, bahkan sudah ada yang mengajukan penyaluran (droping) air bersih. Seperti Desa Jurang Jero, Kecamatan Gading.
“Tetap kita usahakan karena kebutuhan masyarakat tetap harus terpenuhi,” ujar Sugeng kepada wartabromo.com, Senin, 3 Agustus 2020.
Saat ini, pihaknya kata Sugeng, tengah mengajukan nota ke Badan Keuangan Daerah. Untuk menggunakan anggaran dana Tak Terduga (TT) untuk mengatasi ancaman kekeringan yang mengintai.
“Sudah kami ajukan, tapi belum ada jawaban dari keuangan, ya kami mengajukan karena covid itu bencana, kekeringan juga bagian dari bencana,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Pengajuan penggunaan dana TT itu, dibarengi dengan rencana penerbitan Surat Keputusan (SK) tentang Bencana Kekeringan. “SK-nya kekeringan yang akan ditandatangani oleh bupati masih di Bagian Hukum, masih dikaji, diteliti kata-katanya. Insyaallah ada waktu dekat ini sudah keluar,” ujar Sugeng.
Jika dana TT tak bisa digunakan, BPBD tetap akan menyalurkankan air bersih bagi desa yang membutuhkan. Saat ini, ada 4 truk yang siap mendroping air bersih. Salah satunya ditempatkan di Kecamatan Tiris.
“Kalau pun dana TT tidak bisa, kami tetap menyalurkan bagi yang membutuhkan. Paling SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas)-nya hanya untuk BBM truk,” tandas pria berkepala plontos itu.
Sebagai informasi tahun lalu, terdapat 14 desa yang mengalami kekeringan. Belasan desa itu, tersebar di 8 kecamatan. Yakni, Kecamatan Tegalsiwalan, Tongas, Bantaran, Wonomerto, Banyuanyar, Kuripan, Lumbang, dan Besuk. BPBD pun menyalurkan air bersih sesuai pengajuan dari desa.
ADVERTISEMENT