Layanan Penyewaan Teman Palsu Tumbuh Subur di Jepang

VVibu
Jejapangan dan sekitarnya
Konten dari Pengguna
9 September 2017 11:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari VVibu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
 Layanan Penyewaan Teman Palsu Tumbuh Subur di Jepang
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Awal tahun ini, situs berita Jepang, Jiji memberitakan sebuah layanan yang memungkinkan penggunanya untuk menyewa teman palsu. Meskipun gak umum, namun layanan ini sempat masuk ke pemberitaan di televisi Jepang.
ADVERTISEMENT
"Makin banyak orang yang tidak ingin orangtua atau temannya berpikir bahwa mereka cuma punya sedikit teman," ujar Yuichi Ishii yang memiliki perusahaan penyewaan teman palsu.
Menurut Maki Abe, yang mengelola layanan sejenis, tahun lalu perusahaannya mendapat sekitar dua puluh permintaan untuk teman palsu. Salah satu kliennya adalah wanita yang ingin mengadakan sebuah pesta.
 Layanan Penyewaan Teman Palsu Tumbuh Subur di Jepang (1)
zoom-in-whitePerbesar
Namun, sebuah perusahaan bernama Family Romance mengatakan bahwa mereka mendapat sekitar 20 hingga 30 klien setiap bulannya. Layanan ini dapat dipergunakan agar kamu terlihat beken di sosial media, juga dapat membuat "iri" mantan pacarmu.
Bukan cuma teman palsu, Family Romance juga menyediakan layanan penyewaan tamu pernikahan, peserta seminar, bahkan orang tua palsu!
 Layanan Penyewaan Teman Palsu Tumbuh Subur di Jepang (2)
zoom-in-whitePerbesar
Harga layanan yang ditawarkan cukup bervariasi, contohnya Family Romance menawarkan harga 8.000 Yen (sekitar 980 ribu Rupiah) untuk menyewa teman palsu selama dua jam.
ADVERTISEMENT
Kamu bahkan bisa memilih usia, jenis kelamin, bahkan apa yang teman palsumu kenakan.
 Layanan Penyewaan Teman Palsu Tumbuh Subur di Jepang (3)
zoom-in-whitePerbesar
Siapa sangka kalau pengguna layanan ini terus bertambah, sampai-sampai pemilik bisnisnya sendiri mengatakan "Sejujurnya, aku berharap pengguna layanan ini akan berkurang. "
Netizen pun berpendapat sama, banyak yang mengatakan bahwa pengguna layanan ini pastilah orang yang sudah depresi.
Sumber: VVibu