Cerita Pejuang SNMPTN yang Bikin Kagum Netizen

Viral
For Your Eyes Only. Akun ini dijalankan oleh Mineral 1 dan Mineral 2 (Mimin Viral)
Konten dari Pengguna
3 September 2020 14:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dok. Twitter/@wiracalosa
zoom-in-whitePerbesar
Dok. Twitter/@wiracalosa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ujian berliku harus ditempuh Rayhan Danendra Wiracalosa demi meraih kursi di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Mulai dari gagal lolos seleksi SNMPTN, SBMPTN, hingga kehilangan ayahanda tercinta untuk selama-lamanya.
ADVERTISEMENT
Kisah ini ia bagikan lewat serangkaian utas di akun Twitter miliknya, @wiracalosa. Laki-laki yang akrab disapa Ocha ini memang memegang predikat sebagai "Anak Olimpiade" semasa sekolah.
Sederet prestasi gemilang diraihnya saat masih di bangku SMA, mulai dari medali perak OSN Fisika pada 2019, hingga meraih medali perunggu dalam ajang International Olympiad of Metropolises di Moscow, Rusia, pada tahun yang sama.
Rekam jejaknya ini tentu membangun anggapan jika bagi Rayhan, kesempatan untuk berkuliah di PTN bakal semudah menjetikkan jari. Namun ternyata jalan di depannya justru tak gampang.
Dalam pengumuman SNMPTN pada 8 April 2020, dirinya dinyatakan gagal. Dengan kondisi mental yang tengah down, sebulan berikutnya ia dan keluarga ditempat ujian berat. Ayahanda dari Rayhan wafat pada 17 Mei 2020.
ADVERTISEMENT
Perihal ini, ia menuliskan, "Kehilangan PTN? Oke gapapa karena PTN bisa dicari dengan banyak pintu. Tapi kehilangan Papa? Apakah bisa dicari? Nggak."
Bulan-bulan berikutnya, meski masih dirundung duka, Rayhan masih memegang harap akan lolos SBMPTN. Namun harapan tersebut pupus saat pengumuman pada 14 Agustus 2020. Kegagalan itu harus ditelannya kembali.
Hingga masih di bulan yang sama, kabar baik itu datang. Rayhan diterima FK Unpad jalur prestasi dan Teknik Mesin UI (SIMAK) sekaligus. Pilihannya kemudian jatuh pada Teknik Mesin UI.
Dalam memilih, Rayhan menempatkan diri sebagai pengganti kepala keluarga karena menjadi satu-satunya anak lelaki. Ia merasa tidak bisa menjalankan perannya tersebut dengan baik jika harus tinggal indekos di luar kota.
"Dan ada satu temen gua bilang 'family time is only once, tapi ilmu dan rezeki bisa dicari di mana aja'," tulisnya.
ADVERTISEMENT
Kisah inspiratif ini pun mendapat banyak decak kagum dari netizen.