Merapat ke Chelsea, Timo Werner Disebut Belum Layak buat Liverpool

Konten dari Pengguna
8 Juni 2020 11:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Aksi Timo Werner kala melawan Freiburg. Foto: Pool/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Timo Werner kala melawan Freiburg. Foto: Pool/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Eks pemain Liverpool, Robbie Fowler, menyebut The Reds tak perlu pusing soal merapatnya Timo Werner ke Chelsea. Menurutnya, penyerang asal Jerman tersebut belum cukup baik untuk bermain di Anfield.
ADVERTISEMENT
Awalnya, santer terdengar kabar bahwa Werner merapat ke Liverpool. Terlebih, Werner sendiri mengatakan bahwa ia ingin bermain di Anfield karena merasa cocok dengan filosofi permainan Juergen Klopp.
Namun, situasinya sekarang berbalik.
Chelsea, yang awalnya sepi-sepi saja, tiba-tiba berada di urutan terdepan untuk menggaet pemain berusia 24 tahun tersebut. Menurut laporan Bild, The Blues siap menebus Werner dari Leipzig dengan mahar 55 juta euro (sekitar 870 miliar rupiah).
Oleh klub asal London Barat itu, Werner dikabarkan akan menerima bayaran 10 juta euro (sekitar 159 miliar) per-musimnya.
Per laporan The Athletic dan The Telegraph, ada beberapa faktor yang membuat situasi berbalik. Pertama, Chelsea rupanya sudah melakukan pendekatan personal via Frank Lampard dan Petr Cech sejak beberapa bulan lalu. Kedua, Liverpool sendiri sulit bergerak karena sejumlah keterbatasan.
ADVERTISEMENT
Dari laporan The Athletic, terungkap bahwa pemilik Liverpool, Fenway Sports Group, cukup keberatan dengan harga Werner. Klopp sendiri mengatakan kepada Werner bahwa transfernya tidak bisa terealisasi saat ini.
Selain itu, sistem di dalam skuat Liverpool disinyalir bakal menyulitkan Werner. Di Liverpool, seorang pemain anyar belum tentu langsung menjadi pemain inti. Ia terlebih dulu menjadi pemain pengganti di setengah musim pertama, lalu --kalau cocok-- baru dipromosikan menjadi pemain inti. Manajemen Liverpool merasa, Werner tak cocok dengan sistem ini.
Timo Werner merayakan gol ke gawang Tottenham Hotspur di Liga Champions. Foto: Ikimages/AFP/Glyn Kirk
Nah, Fowler beranggapan bahwa hal tersebut bukanlah sebuah kerugian bagi Liverpool. Ia menilai, Werner memang bakal kesulitan menembus tim utama Liverpool. Pasalnya, di bawah asuhan Klopp, trio Mane-Firmino-Salah hampir tak pernah tergantikan di lini depan --kecuali kalau salah satu dari ketiganya cedera atau ada kebutuhan rotasi pemain.
ADVERTISEMENT
"Saya telah mendengar kabar tentang Timo Werner dalam beberapa minggu terakhir. Saya, sih, bukan penggemar beratnya," tulisnya di The Mirror.
"Saya akui, ia adalah pemain berbakat. Ia lihai dalam memanfaatkan setiap momen-momen penting di depan gawang. Dan itu cukup untuk menunjukkan kualitasnya."
"Tapi, kemudian saya berpikir begini: Apakah kualitasnya bisa disandingkan dengan trio lini depan Liverpool? Bagi saya, sih, enggak," kata Fowler.
Aksi pemain RB Leipzig Timo Werner saat laga melawan Tottenham Hotspur, Rabu (11/3). Foto: REUTERS/Annegret Hilse
Werner memang mubazir kalau cuma jadi pemain pengganti selama setengah musim pertama. Statistik berbicara, torehan gol dan assist-nya terus meningkat di setiap musim.
Pada musim 2017/2018, contohnya, ia sukses mencatat 13 gol di ajang Bundesliga. Semusim setelahnya, 16 gol berhasil ia bukukan. Lalu, pada musim ini, penyerang Jerman tersebut sudah menorehkan 25 gol.
ADVERTISEMENT
Kalau soal gaya, sih, Werner boleh jadi memang cocok dengan filosofi Klopp. Soalnya, ia bukan nomor 9 klasik yang terbiasa ngendok di kotak penalti lawan.
Sebagai striker, Werner cukup rajin turun ke lini kedua untuk menerima bola. Tak jarang pula ia menggiring bola sendirian untuk menciptakan peluang.
Dengan gaya sedinamis itu, mestinya, sih, ia bisa nyetel dengan gaya permainan Liverpool. Terlebih, The Reds sendiri tidak punya striker murni di lini depan.