Rumah Adat Papua: Mengenal Karakteristik Arsitektur Bangunan Tradisionalnya

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
21 April 2021 19:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rumah Adat Papua. Sumber: Portal Informasi Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Adat Papua. Sumber: Portal Informasi Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rumah adat Papua merupakan rumah tradisional yang ditinggali oleh suku-suku daerah yang ada di Papua. Papua sendiri merupakan pulau di wilayah timur Indonesia yang menyimpan berbagai jenis kekayaan alam dan budaya.
ADVERTISEMENT
Budaya yang masih lestari hingga saat ini adalah rumah adatnya. Rumah adat Papua memiliki karakter arsitektur yang berlandaskan kondisi sosial dan budaya yang ada. Terdapat suku yang mendiami rumah-rumah tradisional tersebut.
Menurut jurnal Karakteristik Arsitektur Tradisonal Papua (2014:21-24) yang ditulis Nur Fauziah, karakter arsitektur dapat dilihat dari letak geografis, bentuk geometris, pola permukiman, dan juga material yang digunakan dalam bangunan rumah tradisional milik masyarakat Papua.

Karakteristik Arsitektur Rumah Adat Suku Asmat

Suku Asmat terletak di pesisir pantai sehingga pola permukiman salah satu suku di Papua ini berderet secara linier mengikuti garis pantai. Bangunan rumahnya pun terletak sepanjang garis pantai yang dekat dengan sungai.
Bentuk geometris rumah adat suku Asmat ini adalah persegi empat dan juga panggung. Material untuk atap menggunakan tanaman sagu dan nipah. Dindingnya terbuat dari kulit kayu, gaba-gaba, dan papan cincang.
ADVERTISEMENT

Karakteristik Arsitektur Rumah Adat Suku Arfak

Secara geografis, masyarakat suku Arfak bermukim di daerah pegunungan. Oleh karena itu, pola permukimannya terpencar di lereng pegunungan dan juga hutan. Suku Arfak tinggal jauh dari sumber air dan menghindari area terbuka demi faktor keamanan.
Rumah tradisional ini memiliki satu sampai dua pintu tanpa daun jendela dengan penutup atap menggunakan kayu, rumput ilalang, dan daun jerami. Dinding dan lantainya terbuat dari kulit kayu yang pipih. Bentuk geometris dari rumah adat ini persegi empat dengan panggung dan terdiri atas bagian kepala, badan, dan kaki.

Karakteristik Arsitektur Rumah Adat Suku Maybrat, Imian, Sawiat

Terletak di pegunungan dan pesisir lantai membuat bangunan rumah ini memiliki pola permukiman alur perbukitan yang jalur jalannya adalah aliran sungai dengan pola yang terpencar.
ADVERTISEMENT
Sementara bagi masyrakat yang ada di pesisi pantai, polapermukiman mengikuti garis pesisir pantai dengan pola yang sama yaitu terpencar.
Bentuk geometri dari rumah adalah persegi yang juga terdiri atas kepala, badan, hingga kaki. Material yang digunakan sebagai penutup atap adalah dedaunan seperti daun sagu dan rumbino. Dindingnya terbuat dari kulit kayu, papan kayu dan gaba-gaba.
(SYA)