Mahasiswa PMM UMM Gelar Sosialisasi Aplikasi TikTok Sebagai Pemasaran Homestay

Betalia Alvionita
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
Konten dari Pengguna
27 Maret 2024 12:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Betalia Alvionita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
PMM-UMM (Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang) merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa UMM baik secara perorangan maupun berkelompok.
Dokumentasi Foto Anggota PMM UMM Bersama Instansi Desa
Selain itu, tujuan utamanya yaitu memberikan manfaat kepada masyarakat sesuai dengan peraturan yang berlaku di UMM dan peraturan perundang-undangan yang mengatur pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa.Kegiatan PMM ini dilaksanakan di Desa Oro-oro Kota Batu selama kurang lebih 1 bulan pada tanggal 19 Januari 2024 sampai 20 Februari 2024 oleh kelompok 29 Gelombang 07 yang beranggotakan Betalia Alvionita, Feysa Rami, Kafa Al Fahri dan Muhammad Aunur Rochman Arif dengan bimbingan oleh dosen pembimbing Bapak Frendy Aru Fantiro, M.Pd.
ADVERTISEMENT
Dalam tahap pelaksanaannya, Kelompok 29 telah menginisiasi riset yang komprehensif dengan melakukan survei dan wawancara langsung kepada pemilik homestay dan pihak instansi di Desa Oro-oro Ombo. Melalui pendekatan door-to-door, Kelompok 29 mengumpulkan data dan menggali wawasan dari para pemangku kepentingan langsung. Selain itu, Kelompok 29 juga melakukan wawancara dengan berbagai instansi desa guna memahami perspektif mereka tentang kondisi dan potensi homestay di wilayah tersebut.
Hasil dari serangkaian wawancara ini mengungkapkan bahwa Desa Oro-oro Ombo memiliki sekitar 200 homestay aktif, namun Kelompok 29 juga menemukan adanya kekurangan dan potensi yang perlu dikembangkan. Dari hasil interaksi langsung dengan pemilik homestay, Kelompok 29 memahami bahwa sebagian dari mereka telah memanfaatkan media sosial sebagai alat pemasaran, meskipun masih banyak yang belum memanfaatkannya secara maksimal. Bahkan, sebagian besar masih belum mengenal atau belum memahami potensi pemasaran melalui aplikasi TikTok. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan dalam pemanfaatan teknologi dan media sosial yang dapat menjadi peluang untuk ditingkatkan dalam upaya mempromosikan homestay mereka.
ADVERTISEMENT
PMM-UMM (Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang) merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa UMM baik secara perorangan maupun berkelompok. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Selain itu, tujuan utamanya yaitu memberikan manfaat kepada masyarakat sesuai dengan peraturan yang berlaku di UMM dan peraturan perundang-undangan yang mengatur pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa.Kegiatan PMM ini dilaksanakan di Desa Oro-oro Kota Batu selama kurang lebih 1 bulan pada tanggal 19 Januari 2024 sampai 20 Februari 2024 oleh kelompok 29 Gelombang 07 yang beranggotakan Betalia Alvionita, Feysa Rami, Kafa Al Fahri dan Muhammad Aunur Rochman Arif dengan bimbingan oleh dosen pembimbing Bapak Frendy Aru Fantiro, M.Pd.
ADVERTISEMENT
Dalam tahap pelaksanaannya, Kelompok 29 telah menginisiasi riset yang komprehensif dengan melakukan survei dan wawancara langsung kepada pemilik homestay dan pihak instansi di Desa Oro-oro Ombo. Melalui pendekatan door-to-door, Kelompok 29 mengumpulkan data dan menggali wawasan dari para pemangku kepentingan langsung. Selain itu, Kelompok 29 juga melakukan wawancara dengan berbagai instansi desa guna memahami perspektif mereka tentang kondisi dan potensi homestay di wilayah tersebut.
Hasil dari serangkaian wawancara ini mengungkapkan bahwa Desa Oro-oro Ombo memiliki sekitar 200 homestay aktif, namun Kelompok 29 juga menemukan adanya kekurangan dan potensi yang perlu dikembangkan. Dari hasil interaksi langsung dengan pemilik homestay, Kelompok 29 memahami bahwa sebagian dari mereka telah memanfaatkan media sosial sebagai alat pemasaran, meskipun masih banyak yang belum memanfaatkannya secara maksimal. Bahkan, sebagian besar masih belum mengenal atau belum memahami potensi pemasaran melalui aplikasi TikTok. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan dalam pemanfaatan teknologi dan media sosial yang dapat menjadi peluang untuk ditingkatkan dalam upaya mempromosikan homestay mereka.
ADVERTISEMENT