Peran Ayah di Tahun Pertama Kehidupan Anak

Vera Itabiliana Hadiwidjojo
A child psychologist & one lucky mom.
Konten dari Pengguna
13 Maret 2018 20:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vera Itabiliana Hadiwidjojo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ayah dan bayinya (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ayah dan bayinya (Foto: Pexels)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
”Ah, ngeri saya menggendongnya, biar ibunya saja. Nanti kalau sudah besar sedikit, baru deh saya menggendongnya,” begitu ungkapan seorang ayah ketika disodorkan bayinya yang baru lahir oleh suster di rumah bersalin. Mungkin tidak sedikit para ayah lain yang merasakan hal yang sama ketika melihat bayi mungil yang tampak masih ringkih. Selain karena rasa ’ngeri’ tadi, banyak kendala lain yang mungkin ditemui para ayah ini misalnya keterbatasan waktu karena harus bekerja sehingga waktu bersama anak pun terbatas. Sempitnya waktu sebenarnya tidak jadi masalah jika ayah memahami betul apa manfaat dari kedekatan dengan anak dan punya komitmen waktu untuk dihabiskan bersama dengan anak.
ADVERTISEMENT
Kedekatan ayah membawa manfaat yang sama banyaknya dengan kedekatan ibu dan anak. Banyak penelitian yang menunjukkan dampak positif yang terjadi akibat kedekatan ayah dan anak di tahun pertama, antara lain penelitian yang dilakukan oleh Sroufe, 1983. Penelitian ini menemukan bahwa kedekatan (attachment) yang terjalin antara bayi dengan kedua orang tuanya berpengaruh pada bagaimana dia berinteraksi dengan orang dewasa dan anak sebaya di masa kanak-kanaknya kelak. Anak-anak ini lebih kompeten dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya hingga mereka memasuki masa sekolah dasar. Penelitian lain dilakukan oleh Lamb, Hwang, Frodi & Frodi (1982) di Swedia, menemukan bahwa bayi yang dekat dengan ayah akan lebih mudah beradaptasi dengan orang asing. Labrell (1990) juga menemukan bahwa bayi yang dekat dengan ayah akan memiliki kemampuan problem solving yang lebih baik di usia 18 bulan. Masih banyak penelitian lain yang menunjukkan manfaat dari kedekatan ayah dan anak sejak dini. Secara umum, penelitian-penelitian yang telah dilakukan menunjukkan kedekatan ayah menjadikan anak-anak yang lebih mampu melakukan problem solving, lebih percaya diri dan tegar dalam lingkungan pergaulannya. Ini didapat bayi dari pengamatannya terhadap peran ayah sehari-hari di rumah yang lebih banyak ambil andil dalam mengatasi masalah-masalah yang muncul di rumah, seperti memperbaiki atap rumah yang bocor, utak-atik mobil. Dan, dengan kedekatan emosional yang terjalin antara bayi dan ayah, tidak hanya dengan ibu, membuat bayi merasa aman, diterima dan dilindungi oleh lingkungan terdekatnya. Hal ini membuatnya merasa lebih percaya diri untuk menghadapi tantangan baru di lingkungan sosial yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
Apa yang dapat dilakukan ayah?
Banyak aktivitas yang dapat dilakukan ayah untuk menjalin kedekatan dengan bayi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, ayah dapat langsung berinteraksi dengan bayi lewat sentuhan. Di tahun pertama, sentuhan atau kontak fisik sangatlah penting. Lewat sentuhan, bayi akan benar-benar merasakan kehadiran ayah yang pasti ia rasakan perbedaannya dengan ibunya. Berikut beberapa aktivitas langsung yang dapat dilakukan ayah:
ADVERTISEMENT
Secara tidak langsung, banyak hal juga yang dapat dilakukan oleh ayah. Ayah dapat memberikan dukungan langsung pada ibu yang sedang dalam masa menyusui secara eksklusif. Suksesnya program ASI eksklusif ini juga tergantung pada dukungan yang diberikan ayah. Mulai dari menyiapkan bantal untuk sandaran ibu ketika menyusui sampai memberikan semangat ketika ibu sedang merasa kelelahan setelah menyusui. Studi oleh American Academy of Pediatric (2000) menunjukkan bahwa ibu yang tidak mendapat dukungan yang cukup dari suami akan lebih cepat menyapih anaknya dan beralih ke susu formula. Padahal seperti telah diketahui secara luas, banyak sekali keunggulan ASI. Pemberiannya secara penuh selama 6 bulan sangat bergantung dari dukungan ayah terhadap proses ini. Nah, hendaknya para ayah jangan mau ketinggalan dalam usaha mengembangkan bayi menjadi anak yang jempolan di masa yang akan datang.
ADVERTISEMENT
Enjoy your fatherhood!
Referensi:
www. jstor.org.
www.lalecheleague.org
Laura E. Berk. Infants, Child and Adolescent. Allyn & Bacon, 2002