Mendampingi Anak Menghadapi Ujian Nasional

Vera Itabiliana Hadiwidjojo
A child psychologist & one lucky mom.
Konten dari Pengguna
4 Maret 2018 9:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vera Itabiliana Hadiwidjojo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seorang anak sedang belajar. (Foto: Peter Hershey/unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anak sedang belajar. (Foto: Peter Hershey/unsplash)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sabtu lalu saya dan suami menghadiri rapat pertemuan orang tua murid di sekolah anak sulung kami yang isinya membahas persiapan menjelang ujian yang akan dihadapi anak menjelang kelulusan di akhir tahun ajaran ini. Mulai dari ujian praktik, ujian sekolah dan ditutup dengan ujian nasional. Serangkaian ujian ini akan dihadapi khususnya oleh semua anak yang akan lulus SD, SMP & SMU. Anak saya kebetulan akan lulus dari tingkat SMP. Hampir bisa dipastikan serangkaian ujian ini akan melelahkan baik secara fisik maupun psikis bagi anak. Lantas, apa yang dapat dilakukan oleh orangtua selain mendoakan dan mengharapkan hasil terbaik dari ujian-ujian ini?
ADVERTISEMENT
Di bawah ini beberapa ide yang terpikir oleh saya.
Pastikan anak mendapatkan asupan gizi yang cukup, tidur yang cukup, dan olahraga yang cukup. Mengapa olahraga penting? Olahraga memunculkan hormon anti-stres yang dapat membuat anak relaks sehingga lebih tenang dalam belajar. Olahraga juga membuat anak bugar sehingga stamina fisiknya pun terjaga.
Tidur pun diusahakan cukup dan baik kualitasnya. Untuk anak usia 6-13 tahun dianjurkan tidur malam selama 9-11 jam, sedangkan untuk anak usia 14-17 dianjurkan tidur 8-10 jam. Supaya berkualitas tidurnya, kurangi interaksi dengan gadget sebelum tidur agar otaknya sempat cooling off dulu, paling tidak 30 menit sampai 1 jam sebelum tidur.
ADVERTISEMENT
Dari semua kegiatannya, pilihlah mana kegiatan yang perlu dikurangi untuk sementara waktu dan mana yang perlu ditambah atau diutamakan.
Buat anak seperti main, mendengarkan musik, berkumpul, atau bermain bersama teman merupakan aktivitas yang ia senangi. Lebih baik diatur saja kapan dia dapat melakukan hal tersebut tanpa mengganggu aktivitas belajar.
Biasakan anak menghadapi soal-soal ujian, Maka dari itu buat kesepakatan dengan anak kapan dia akan secara rutin mengerjakan latihan soal di rumah. Tidak perlu lama, cukup misalnya 30 menit sehari.
Bicarakan hal-hal lain yang menarik sehingga dapat membuat suasana menjadi hangat serta menyenangkan bagi anak.
ADVERTISEMENT
Di sekolah, saya rasa guru sudah memberikan tekanan pada anak tentang apa yang perlu anak lakukan untuk persiapan ujian dan pada saat ujian nanti. Jadi jangan tambah lagi beban anak dengan membuatnya menghadapi “guru” juga di rumah. Lebih baik tawarkan bantuan pada anak, tanyakan pada anak apa yang bisa dilakukan orang tua untuk membantunya belajar. Kalau anak saya, sudah pasti minta bantuan disediakan makanan cemilan teman belajar yang banyak. :D
Enjoy your parenthood!