Nasib Sepak Bola Indonesia Pasca Batal Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Ayat Fazlur
Mahasiswa UIN Sunan kalijaga yogyakarta
Konten dari Pengguna
13 April 2023 17:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ayat Fazlur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber : Kemenpora.go.id
zoom-in-whitePerbesar
sumber : Kemenpora.go.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sepak Bola Indonesia sudah sedari dulu mengalami dinamika yang Panjang, mulai dari dualisme Liga yang pada akhirnya berujung pada Sanksi FIFA sampai dengan yang terbaru, hilangnya 135 Nyawa dalam tragedi kanjuruhan. Sepak Bola Indonesia ini sudah minim prestasi, suporternya kurang dewasa, aparatnya seenaknya sendiri, plus ditambah pengurus Federasi yang tidak paham sama sekali dengan sepak bola, luka sepak bola kita sudah bertubi-tubi dan memang banyak sekali yang mesti dibenahi, belum kasus mafia pengaturan skor, komplit sudah nasib sepak bola negeri ini. Sepak bola memang olahraga yang digemari dari anak kecil hingga dewasa, hal inilah yang menyebabkan para politisi itu tertarik untuk mencari suara lewat olahraga ini.
ADVERTISEMENT
Dikepengurusan Ketua Umum PSSI yang baru, Erick Thohir yang baru saja terpilih memiliki tugas yang berat untuk membenahi segala persoalan yang begitu kompleks dalam persepakbolaan Indonesia, di kepengurusan yang baru ini harapan seluruh pecinta sepak bola Indonesia tertuju kepada sosok Erick Thohir, sebagai pengemban amanah untuk mereformasi secara besar-besaran sistem sepak bola Indonesia, tugas ini ditambah dengan adanya Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20.
Indonesia ditugaskan FIFA untuk menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, kabar baik dan sebuah kemajuan untuk sepak bola kita karena sudah lama kita tidak ikut serta dalam perhelatan sepak bola internasional meskipun ini hanya kelompok umur. Persiapan demi persiapan dilakukan pemerintah untuk mensukseskan perhelatan akbar ini. Dari anggaran, tenaga hingga pikiran sudah ditumpah ruahkan untuk perhelatan akbar ini. Akan tetapi, kasus Kanjuruhan 2022 mulai memunculkan tanda tanya besar, akankah benar-benar siap negara ini menggelar perhelatan besar Piala Dunia U-20 ini?
ADVERTISEMENT
sumber : Kemenpora.go.id
Terbukti saja, awal bulan maret ini FIFA melalui situs resminya mengumumkan bahwa Indonesia Batal menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20. Dalam rilis resminya, FIFA tidak memberikan alasan secara spesifik mengenai pembatalan Indonesia ini, tetapi yang digarisbawahi dari rilis itu ialah “ Keadaan Sekarang” yang memaksa FIFA untuk membatalkan Indonesia menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, pernyataan ini menjadi multitafsir dan lagi-lagi berujung pada perdebatan Panjang di media social yang tidak akan pernah selesai. Lantas setelah kejadian ini apa yang harus dilakukan oleh Pemerintah Indonesia maupun PSSI?
Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh komponen yang terlibat, baik itu Pemerintah, PSSI, dan para pemangku kebijakan di daerah. Jika belum siap, jangan menyatakan siap terlebih dahulu, sudah banyak yang dikorbankan dari perhelatan ini. Kejadian Kanjuruhan seharusnya menjadi pelajaran penting, apalagi Vonis bagi para pelaku adalah “Bebas”. Mari setelah ini kita benahi Bersama, sistem yang baik bagi masa depan sepak bola Indonesia, peristiwa ini cukup menjadi pelajaran yang berharga bagi kita semua. Terlebih lagi kita juga sedang menanti Hukuman apa yang akan diberikan FIFA untuk Indonesia. Segera berbenah untuk kemajuan sepak bola Indonesia adalah solusi saat ini.
ADVERTISEMENT