Virus Corona Menghilang dan Varian Omicron Datang

Muhammad Sidiq Pamungkas
Seorang Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro yang tertarik kepada Isu Hak Asasi Manusia, Isu Sosial Kemasyarakatan, Isu Lingkungan, dan Isu Kesehatan.
Konten dari Pengguna
1 Desember 2021 12:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Sidiq Pamungkas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Apakah benar virus corona dapat menghilang? Dan apa varian Omicron lebih berbahaya?

Ilustrasi : Varian Virus Corona, Foto : Freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi : Varian Virus Corona, Foto : Freepik.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa saat yang lalu mungkin banyak di antara kita yang telah membaca berita tentang menghilangnya virus corona di Jepang. Entah virus tersebut pergi ke mana, apakah bersembunyi di balik bayang-bayang untuk datang menyerang disaat liburan, atau pergi meninggalkan kita selamanya. Belum ada yang tahu pasti tentang hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Beberapa peneliti di Jepang menyatakan bahwa virus corona yang menghilang adalah varian delta yang terus menerus bermutasi hingga akhirnya menghancurkan variannya sendiri. Cukup aneh memang karena di Jepang virus corona menghilang juga dibarengi dengan menurunnya kasus kematian akibat COVID-19. Sebelumnya Japan Times juga menyatakan dalam artikelnya bahwa virus corona varian delta mengalami perubahan genetik selama reproduksi dengan kecepatan sekitar 2 mutasi per bulan.
Sebenarnya banyak juga yang menduga bahwa virus corona mulai menghilang karena cakupan vaksinasi yang sudah cukup tinggi di negara tersebut, yang mana lebih dari 75 persen telah melakukan vaksinasi COVID-19. Disisi lain ada pula yang berpendapat bahwa menghilangnya virus corona dikarenakan kepatuhan masyarakatnya dalam menerapkan protokol kesehatan memakai masker serta menjaga jarak. Akan tetapi semua pandangan tersebut masih menjadi dugaan dan belum ada penelitian secara resmi mengenai hal ini.
ADVERTISEMENT
Adanya berita tentang menghilangnya virus corona secara alami tentu membuat senang beberapa orang. Akan tetapi jika kita menanggapinya secara berlebihan dan tidak bijak tentu dapat menjadi berbahaya. Ibarat pisau bermata dua, berita tersebut bisa menjadi penenang setelah sekian lama hampir dua tahun kita di terjang bencana virus corona, akan tetapi juga bisa menghancurkan kita dengan berita tersebut membuat kita terus lalai dengan protokol kesehatan.
Bayangkan jika semua orang hanya melihat kata menghilang, terlebih orang Indonesia yang cenderung mudah terperdaya dengan kata-kata dalam berita. Mungkin saja banyak di antara orang di sekitar kita yang mulai melonggarkan protokol kesehatan bahkan mulai menentang kebijakan tersebut. Hal ini juga bisa memengaruhi pelaksanaan program vaksinasi.
ADVERTISEMENT
Mereka yang masih kolot dengan tidak mau divaksin akan menemukan alasan lain mengapa mereka tidak mau divaksin. Tentu hal ini akan merugikan tidak hanya untuk mereka akan tetapi juga orang-orang di sekitarnya. Kita semua tahu bahwa memang setiap orang memiliki hak masing-masing untuk tidak menerapkan protokol kesehatan ataupun vaksinasi, akan tetapi bukan berarti orang tersebut boleh mengabaikan hak-hak orang lain yang ingin tetap sehat dengan menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi.
Terlebih berita mengenai menghilangnya virus corona ini juga berdampingan dengan adanya berita tentang varian baru yang dinamai Omicron yang ditemukan di Afrika Selatan. Varian Omicron ini juga terbukti memiliki kemampuan penularan yang sangat tinggi. Dikatakan bahwa virus varian omicron ini memiliki kemampuan menular lima kali lebih cepat dari virus corona biasa. Virus varian baru ini juga dapat menyebabkan reinfeksi, yaitu orang yang sebelumnya pernah terpapar COVID-19 dapat terpapar kembali. Bahkan IDI juga menyatakan tidak yakin apakah vaksin mampu mengatasi virus varian ini. Hal ini masih diteliti lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya berita tentang menghilangnya virus corona harus kita tanggapi dengan bijak. Jangan sampai hal ini mengecoh masyarakat dan membuatnya mulai melonggarkan protokol kesehatan. Kita sebagai orang yang paham harus terus memberikan pengertian kepada masyarakat. Selalu waspada, menjaga diri untuk menjaga orang di sekitar.