Harap Warga, Naik Commuter Line Cukup Pakai PeduliLindungi

Dhul Ikhsan
Penulis konten semenjak 2017 Lulusan Ilmu Komunikasi di Universitas Al Azhar Indonesia (2014), Bekerja sebagai Marketing Communication (2018 - 2020) Wirausaha hingga kini.
Konten dari Pengguna
5 September 2021 6:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dhul Ikhsan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
(Ilustrasi) Warga berharap mereka dapat kemudahan beraktivitas selama pandemi dengan aplikasi PeduliLindungi. Dokpri.
zoom-in-whitePerbesar
(Ilustrasi) Warga berharap mereka dapat kemudahan beraktivitas selama pandemi dengan aplikasi PeduliLindungi. Dokpri.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Semoga commuter line cukup pakai aplikasi PeduliLindungi,” demikian harapan seorang bapak saat berbincang dengan saya hari ini (04/09/2021).
ADVERTISEMENT
Saya tidak sempat menanyakan namanya karena waktu pertemuan yang singkat. Di sebuah unit bus Trans Jakarta tujuan akhir terminal Tanjung Priok, ia bercerita sulitnya beraktivitas di masa pandemi.
Berbagai protokol pembatasan aktivitas warga sejatinya dilakukan untuk menekan persebaran COVID-19 di antara manusia. Termasuk di antaranya menunjukkan bukti telah mengikuti program vaksinasi, agar mendapatkan akses ke berbagai pusat perbelanjaan dan transportasi massal.
Bapak yang mengajak berbincang itu bahkan pernah ditolak memasuki sebuah pusat perbelanjaan di kisaran Jakarta Pusat, karena hanya bermodalkan kartu vaksin. Ini bisa terjadi dikarenakan mudahnya sebuah kartu diduplikasi, sehingga tidak menjamin keabsahan informasi. Maka bapak tersebut menyematkan aplikasi PeduliLindungi untuk berjaga-jaga sekiranya mendapat perlakuan yang sama ke depannya.
ADVERTISEMENT
Namun commuter line yang menjadi andalan dirinya beraktivitas, mewajibkan calon penumpang menyertakan Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP). “Saya sebetulnya naik kereta sehari-hari. Tapi karena pakai PeduliLindungi gak cukup, saya beralih ke Trans Jakarta,” tutupnya sebelum turun di Halte Plumpang-Pertamina.
Terlepas dari perkembangan dari pemberlakuan pembatasan kegiatan oleh pemerintah, masyarakat pada dasarnya hanya ingin aktivitas mereka sehari-hari semakin dipermudah di masa pandemi ini. Seperti halnya seorang bapak yang beralih moda transportasi itu, yang masih berharap dengan turunnya level PPKM di Jakarta, aplikasi PeduiLindungi mampu memenuhi kebutuhannya beraktivitas dengan aman dan nyaman.
Antusiasme Warga atas PeduliLindungi
Aplikasi PeduliLindungi adalah sebuah perangkat lunak yang resmi digunakan pemerintah Republik Indonesia untuk melakukan pelacakan kasus positif COVID-19 sehingga dapat ditindaklanjuti penanganannya di lapangan, dan memutus mata rantai penularannya.
ADVERTISEMENT
Kementerian Komunikasi dan Informatika turut bekerja sama dengan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian BUMN untuk mengembangkan aplikasi khusus ini.
PeduliLindungi tidak bedanya dengan pengembangan aplikasi yang sama dari negara-negara lain, seperti halnya COVIDSafe dari Australia, AarogyaSetu dari India, TraceTogether dari Singapura, dan lain sebagainya.
Beragam nama aplikasi tersebut memiliki metode yang sama, yang disebut contact tracing. Teknologinya mampu memproses pengidentifikasian, penilaian, dan pengelolaan data informasi untuk melacak riwayat perjalanan dan kontak setiap penggunanya dari kemungkinan penularan virus corona.
Dengan begitu, teknologi yang digunakan dapat mengenali secara cepat dan tepat individu yang mungkin tertular penyakit tersebut, lalu mengisolasi yang bersangkutan sebelum penyakit menyebar secara luas.
ADVERTISEMENT
Beberapa negara berhasil menekan penularan virus corona dengan metode contact tracing. Sebut saja Korea Selatan, Jerman, Islandia, Taiwan, dan juga Kanada. Mereka menggunakan metode ini dengan benar, dan sukses mengendalikan kurva kasus aktif COVID-19 di wilayahnya.
Indonesia juga memiliki kesempatan yang sama sekiranya PeduliLindungi digunakan secara benar dan tepat. Mengaktifkan sinyal GPS agar senantiasa terpantau kondisi kesehatannya, serta terintegrasi dengan layanan lain semisal Halodoc, ProSehat, TelkoMedia, dan GrabDoctor.
Pada aplikasi PeduliLindungi ini juga terdapat fitur yang dapat digunakan penggunanya mengetahui lebih lanjut jumlah batasan maksimal pengunjung saat memasuki gedung perkantoran atau pusat perbelanjaan.
Selain itu, PeduliLindungi menjadi semacam paspor digital untuk memudahkan penggunanya bepergian. Penyimpanan data kesehatan terkini si pengguna, termasuk program vaksinasi yang sudah dijalaninya, dapat diketahui petugas bandara, dan transportasi publik lainnya.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya aplikasi ini memudahkan pemerintah dan pemangku jabatan lainnya untuk mengatasi penyebaran penyakit akibat corona virus disease. Di sisi lain, aplikasi ini juga memudahkan warga menjalani protokol kesehatan sehingga menjadi bagian dari suksesnya pengentasan wabah.
Dibalik teknologi aplikasi PeduliLindungi ini ada antusiasme yang dimiliki warga untuk dapat menjalani kehidupan mereka secara normal kembali. Seperti halnya seorang bapak paruh baya yang saya temui hari ini, yang berharap dirinya dapat kembali menaiki commuter line dengan mudah, cukup hanya menggunakan PeduliLindungi.