Bahaya Perilaku Masyarakat yang Membuang Sampah Sembarangan

I Gede Sutrawan
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Mataram
Konten dari Pengguna
25 Juni 2023 9:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari I Gede Sutrawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tumpukan sampah yang dibuang sembarangan (Sumber: SMKN 1 Mas Ubud)
zoom-in-whitePerbesar
Tumpukan sampah yang dibuang sembarangan (Sumber: SMKN 1 Mas Ubud)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan telah menjadi masalah serius. sampah menjadi permasalahan yang krusial di Indonesia saat ini.
ADVERTISEMENT
Kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan menjaga bumi masih kurang sehingga banyak ditemukan sampah berserakan bukan pada tempatnya.
Keberadaan beberapa komunitas sebagai penggerak aksi jaga bumi melalui berbagai macam kampanye ataupun penyuluhan lingkungan. Nyatanya, tidak memberikan dampak signifikan bagi masyarakat, sebagian masyarakat tetap merasa tak acuh akan etika membuang sampah. Permasalahan seperti ini, nampaknya terjadi hampir di seluruh daerah di Indonesia.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021, mayoritas atau sebanyak 70,50% desa atau kelurahan di Indonesia membuang sampah ke dalam lubang atau dibakar.
Ilustrasi pengolahan sampah. Foto: MAGNIFIER/Shutterstock
Hanya 19,40% desa atau kelurahan yang sebagian besar keluarga membuang sampah di tempat sampah. Lalu, sebanyak 5,82% desa atau kelurahan yang sebagian besar keluarga membuang sampah ke saluran irigasi, danau, dan laut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sebanyak 3,90% desa atau kelurahan membuang sampah sebagian besar keluarga ke tempat lainnya. Sebanyak 0,38% desa atau kelurahan membuang sampah sebagian besar keluarga ke drainase.
Rendahnya kesadaran masyarakat yang kerap membuang sampah sembarangan dikarenakan minimnya ketersediaan tempat pembuangan sampah.
Hal ini juga disertai dengan pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia yang terus meningkat disertai dengan perubahan pola perilaku belanja konsumtif masyarakat yang semakin tinggi.
Ilustrasi sampah plastik di pantai. Foto: Shutter Stock
Hal tersebut, akan menimbulkan peningkatan jumlah sampah plastik yang melonjak tajam dan tidak disertai dengan keselarasan pengetahuan tentang persampahan dan juga partisipasi masyarakat yang kurang untuk memelihara kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya.
Perilaku membuang sampah yang dilakukan oleh masyarakat terbentuk secara spontan karena warga meyakini bahwa sampah yang dibuang akan dibersihkan oleh petugas kebersihan.
ADVERTISEMENT
Faktor lain yang membentuk perilaku masyarakat adalah banyaknya timbulan sampah yang telah telanjur tersebar di beberapa tempat. Kebiasaan-kebiasaan seperti itu, tentunya sangat berimplikasi signifikan untuk mengubah perilaku masyarakat yang dianggap sebagai budaya.
Berbeda halnya dengan Denmark, menurut Index Kinerja Lingkungan yang dikutip dari World Population Review pada tahun 2022, menempatkan Denmark sebagai negara terbersih di dunia dengan skor sebesar 82,5.
Ilustrasi Pengolahan sampah di Malaysia. Foto: Augustine Bin Jumat/Shutterstock
Keunggulan Denmark sebagai negara terbersih ditunjukkan dengan sistem pengolahan limbah dan sampah yang baik. Tidak hanya itu, Denmark juga memiliki kebijakan yang komprehensif dan efektif dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca hingga mencegah perubahan iklim.
Selain Denmark, melansir dari Sustainability mag, Jerman juga menjadi negara dengan sistem pengolahan sampah terbaik dengan persentase mencapai 56,1%.
ADVERTISEMENT
Sistem pengolahan sampah yang dilakukan Jerman sederhana tapi mendetail. Di samping itu, Jerman juga menerapkan Green Dot Policy di mana seluruh kemasan daur ulang harus diberi tanda khusus.
Membuang sampah sudah menjadi budaya bagi masyarakat. Namun, perlu diketahui membuang sampah sembarangan akan merusak pemandangan, mendatangkan bau yang tidak sedap, mendatangkan bencana seperti banjir, wabah penyakit yang dapat mencemari lingkungan, polusi udara, polusi tanah serta polusi air.

Ayo Membuang Sampah pada Tempatnya

com-Ilustrasi Tempat Pembuangan Sampah Foto: Shutterstock
Membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya adalah salah satu upaya preventif dalam menumbuhkan kesadaran terhadap lingkungan yang sehat.
Perlu adanya pengawasan mengenai pembuangan sampah, adanya penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan sampah yang baik dan benar.
ADVERTISEMENT
Pemerintah juga harus bergerak cepat dan sigap khususnya dalam menambah fasilitas umum yang sekiranya tidak memiliki tempat sampah. Selain itu, diperlukan kontrol sosial masyarakat yang lebih menghargai lingkungan.
Peran masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan dalam mengawal terbentuknya peraturan-peraturan yang diharapkan dapat meminimalkan perusakan lingkungan.
"LINGKUNGAN HIJAU DAN BERSIH BUKAN HANYA SEBUAH ASPIRASI TETAPI SEBUAH TINDAKAN.”- Christine Pelosi