Pengamat Sarankan Menkeu Fokus Jaga Pemulihan Ekonomi
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Hal ini seiring dengan unggahan di akun Instagram Menkeu @smindrawati yang mengaku kaget saat melihat banyak gelandangan atau tunawisma ketika melakukan kunjungan kerja ke kantor Bank Dunia di Amerika Serikat, pekan lalu.
"Keberadaan gelandangan atau tunawisma serta kawasan kumuh di Amerika itu sudah ada mulai sebelum tahun 2014, jumlahnya sebanyak 578 ribu tunawisma," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/10).
Menurutnya, mayoritas tunawisma yang ada di Amerika Serikat, bertempat di kota-kota besar Amerika, sebagai contoh di California, yaitu sebanyak 161 ribu gelandangan, dan New York sebanyak 91 ribu gelandangan, di mana kedua kota itu merupakan pusat administrasi bisnis Amerika.
"Sebetulnya, Menkeu Sri Mulyani sudah lama mengenyam pendidikan dan tinggal serta menjabat sebagai Direktur Bank Dunia di Amerika. Seharusnya beliau tidak perlu kaget lagi mengenai permasalahan umum yang ada di Amerika," kata Bambang.
ADVERTISEMENT
"Masa perkara melihat tunawisma di Negara Amerika saja kaget. Apa ini semua akting semata saja. Supaya Indonesia terlihat lebih baik dari Amerika segi perekonomiannya," sambungnya.
Bambang menambahkan, UMR di Amerika Serikat per bulan berkisar total 1.109 Euro atau setara dengan Rp17 juta, sedangkan di Indonesia UMR pekerja formal berkisar antara Rp 1,8-4,8 juta dan mayoritas 90% berkisar Rp 3 juta ke bawah. Serta sebagian besar penduduk di Indonesia adalah pekerja informal, dan sekitar 60% dari total penduduk Indonesia yang bekerja, baik formal maupun Informal.
Maka dari itu, Bambang menyarankan agar Menkeu, Sri Mulyani, fokus pada urusan dalam negeri, memperbaiki dan mengawasi ekonomi dengan maksimal dengan beberapa langkah konkret. Seperti meningkatkan nilai ekspor produk dalam negeri, menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, serta menurunkan harga BBM.
ADVERTISEMENT
"Beliau harus terus memberikan solusi bagaimana perekonomian Indonesia terus meningkat di dalam kondisi ekonomi global yang tidak menentu ini. Saya berharap Ibu Menteri Keuangan terus berkoordinasi dan berinovasi dengan semua pemangku kepentingan untuk menjadikan ekonomi kita semakin maju," katanya. (Adv)
Live Update
Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menlu Hossein Amirabdollahian tewas akibat kecelakaan helikopter. Heli itu jatuh saat menyeberangi wilayah pegunungan di Provinsi Azerbaijan Timur, Iran, Minggu (19/5).
Updated 20 Mei 2024, 15:31 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini