Komisioner KPU Muratara Dipukul Massa Caleg yang Minta Hitung Ulang Suara

Konten Media Partner
21 Februari 2024 10:53 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potongan video Komisioner KPU Muratara saat memberilkan penjelasan kepada massa Caleg
zoom-in-whitePerbesar
Potongan video Komisioner KPU Muratara saat memberilkan penjelasan kepada massa Caleg
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Viral video anggota Komisioner KPU Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel) dipukul massa Caleg di media sosial.
ADVERTISEMENT
Aksi pemukulan terjadi ketika Komisioner KPU Muratara memberikan penjelasan di depan massa Caleg yang menggelar aksi demo di depan Kantor Camat Karang Jaya.
Dalam tayangan video viral yang diterima Urban Id, memperlihatkan Komisioner KPU Muratara diserang dan dicekik massa. Awalnya komisioner KPU tersebut diminta turun dari atas mobil pick up milik peserta aksi.
Ketika turun dari mobil, emosi massa tersulut dan langsung menyerang komisioner KPU tersebut hingga terjadi aksi saling dorong.
Beruntung polisi dan TNI sigap menyelamatkan komisioner KPU dan membawanya ke tempat yang lebih aman dengan menggunakan mobil
Diketahui massa Caleg kesal karena tak mendapatkan solusi terkait tuntutan mereka untuk dilakukan penghitungan suara ulang.
Menanggapi kejadian tersebut Kapolda Sumsel Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo menyebutkan sudah ada upaya damai yang dilakukan korban dan pelaku.
ADVERTISEMENT
"Sudah ada perdamaian antara pelaku dengan komisioner yang bersangkutan, pelakunya sudah meminta maaf," kata dia Rabu 21 Februari 2024.
Bahkan untuk memastikan situasi di Kabupaten Muratara tetap kondusif pasca blokade Jalinsum oleh pendemo, Rachmad sudah mendatangi lokasi dan mengumpulkan para peserta Pemilu 2024 calon legislatif (caleg) Kabupaten Muratara untuk berdiskusi.
"Dari diskusi, para caleg ini sudah paham, bilamana ada keberatan maka proses penyelesaiannya harus sesuai aturan," katanya.
Dia menyebutkan, seluruh peserta Pileg DPRD Kabupaten Muratara yang mengajukan keberatan sudah sepakat tidak akan lagi menurunkan massa untuk memblokade Jalinsum.
"Karena itu tidak bisa merubah sikap Bawaslu, pekerjaan mereka sudah diatur oleh undang-undang, jadi tidak bisa memaksa, semuanya harus melalui proses," katanya.
ADVERTISEMENT
Terkait ada dugaan pembacokan, Rachmad mengaku korban hanya mengalami luka gores di wajah seperti kena cakar, bukan dibacok.
"Jadi wajahnya tergaruk sedikit, kayak kena cakar, bukan kena bacok," kata dia.