Indusri Pariwisata di Sumsel Gelar Diskon hingga 70 Persen

Konten Media Partner
9 Agustus 2020 8:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perhotelan di Palembang saat malam hari di masa pandemi. Foto. Ary Priyanto/ Urban Id
zoom-in-whitePerbesar
Perhotelan di Palembang saat malam hari di masa pandemi. Foto. Ary Priyanto/ Urban Id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel akan gelar even Sriwijaya Great Sale pada 14 Agustus hingga 4 Oktober 2020 mendatang. Merchant akan menggelar diskon hingga 70 persen untuk produk hotel, travel, tempat wisata, restoran, cafe, pusat hiburan, pusat belanja, UMKM dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Ketua PHRI Sumsel Herlan Asfiuddin mengatakan, ada sekitar 1.000 merchant di Sumsel akan menggelar diskon serentak untuk menggairahkan kembali sektor pariwisata. “Karena masih dalam situasi pandemi, even digelar di tempat masing-masing lokasi usaha,” kata Herlan, Minggu (9/8).
Herlan bilang, pemberian diskon serentak ini sebagai upaya menjangkau daya beli masyarakat yang menurun, sehingga minat wisata meningkat. “Saat ini omset pelaku industri pariwisata di Sumsel menggalami penurunan, sehingga perlu digelar event yang menggairahkan pangsa pasar,” tutur dia.
Event ini dibeberkan Herlan, tidak digelar acara seremonial untuk menghindari kerumunan massa. Demikian pada merchant tertentu akan beresiko ramainya tingkat kunjungan. “Semua merchant harus patuh protokol kesehatan COVID-19, menyediakan fasilitas yang dibutuhkan konsumen agar terhindar dari wabah,” katanya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, merchant juga wajib membatasi jumlah kunjungan dan tidak diperkenankan menimbulkan kerumunan massa. Apalagi, hal itu sangat beresiko terhadap penyebaran virus Corona. “Kami yakin bahwa merchant saat ini sudah sangat paham prosedur protokol kesehatan,” tutur Herlan.
Kepala Disbudpar Sumsel, Aufa Syahrizal menambahkan, even ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, seperti kunjungan domestik dari Provinsi tetangga.
“Tentunya hal ini dapat menarik minat masyarakat lokal maupun provinsi tetangga agar memperolah produk pariwisata yang terjangkau,” katanya.
Aufa menjelaskan bahwa event ini merupakan even pertama yang digelar saat masa pandemi COVID-19. Diharapkan ini menjadi awal bergairahnya industri pariwisata ke depan. (eno)