Depresi Ditinggal Anak dan Istri, Pria di Palembang Pilih Gantung Diri

Konten Media Partner
1 April 2024 21:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana rumah korban yang sedang dilakukan Olah TKP oleh Polsek Kertapati Palembang, Foto : Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rumah korban yang sedang dilakukan Olah TKP oleh Polsek Kertapati Palembang, Foto : Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang pria di Palembang, Sumsel bernama Deni Novriansyah (38) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di dalam rumahnya.
ADVERTISEMENT
Kejadian gantung diri ini terjadi di rumahnya Jalan Mataram, Kelurahan Kemas Rindo, Kecamatan Kertapati Palembang pada Minggu 31 Maret 2024 sekitar pukul 13.30 WIB.
Kapolsek Kertapati Iptu Angga Kurniawan membenarkan adanya penemuan mayat gantung diri.
“Laporan warga, anggota kita langsung menuju ke TKP dan mendapati korban sudah meninggal dunia," jelas Iptu Angga Kurniawan.
Angga menyebutkan berdasarkan dari olah TKP mayat dalam keadaan terikat lehernya dengan tali jemuran dan dari keterangan keluarga korban diduga meninggal karena Depresi istri dan anaknya sudah 3 hari tidak pulang ke rumah.
"Ini keluarga korban tidak bersedia untuk dilakukan pemeriksaan otopsi luar maupun dalam, maka dari itu dibuatlah surat pernyataan oleh pihak keluarga," tegas Iptu Angga Kurniawa.
ADVERTISEMENT
Saksi di tempat kejadian perkara (TKP) sekaligus istri korban Uyun mengatakan, kejadian bermula dirinya ditemani adiknya ke rumah.
Kemudian, melihat rumah posisi pintu terkunci dengan gembok dan dirinya langsung mendobrak saja pintu tersebut.
“Saya dobrak pintunya hingga terbuka, pas masuk ke dalam rumah, melihat korban sudah tidak bernyawa lagi dengan keadaan posisi leher terikat tali jemuran dan kedua kaki terlengkup,” kata Uyun.
Dirinya langsung menghubungi RT sekitar lokasi TKP dan warga sekitar serta pihak kepolisian untuk membantu korban.
“Alhamdulillah, dibantu RT sekitar lokasi TKP dan warga serta pihak kepolisian langsung membantu korban untuk mengangkatnya,” kata dia.
Dia menambahkan, usai meninggal dunia korban melihat secarik kertas diduga dibuat korban untuk ditujukan kepada istrinya.
ADVERTISEMENT
Ini isi tulisan yakni, lesu nian nunggu kamu 3 beranak balek, tedok tulah yang biso melupoke kamu aman tebangun saket lagi. Maaf aku tedok selamanyo. Sayang aku ku bawak tedok (tidak bersemangat nunggu kalian 3 anggota keluarga aku untuk pulang ke rumah, tidur yang bisa melupakan kalian, tapi kalau terbangun aku sakit lagi. Maaf aku tidur selamanya. Sayang aku ku bawa tidur)” kata dia.