Tips Cegah Infeksi Jamur Kulit Menurut Dosen UM Surabaya

Konten dari Pengguna
11 Agustus 2022 12:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gambar (Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gambar (Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Infeksi jamur atau biasa disebut mikosis, adalah infeksi jamur yang biasanya menyerang dari lapisan terluar kulit hingga organ dalam seseorang. Secara alami, jamur dapat ditemukan di tubuh seseorang termasuk kulit dan tidak menimbukan masalah. Akan tetapi ada beberapa faktor yang menyebabkan jamur berkembang biak dengan cepat dan mengakibatkan infeksi.
ADVERTISEMENT
Dosen Mikologi Prodi D3 Teknologi Laboratorium Medis (TLM) UM Surabaya Anindita Riesti Retno Arimurti menjelaskan bahwasanya infeksi jamur kulit biasanya dapat terjadi pada area kulit seseorang yang lembab, seperti ketiak, sela – sela jari tangan maupun kaki, kuku, serta area intim dan pangkal paha.
“Infeksi jamur kulit dapat terjadi karena seseorang lalai akan kebersihan diri (personal hygiene). Selain itu, pekerjaan juga merupakan salah satu faktor pendukung terjadinya infeksi jamur kulit,”tutur Anin Rabu (10/8/22)
Beberapa penelitian yang dilakukan di Indonesia, menyatakan pekerjaan yang menuntut seseorang berkegiatan di daerah yang lembab ataupun terpapar air dalam waktu yang lama dan tidak dilindungi sepatu atau pelindung kaki, menunjukkan prevalensi infeksi jamur kulit yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut didukung data dari Depkes RI, penyakit infeksi jamur kulit yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Beberapa jenis infeksi jamur kulit yang sering ditemukan di Indonesia antar lain : panu, kurap, jamur kuku, dan kandidiasis.
Menurut Anin, ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar terhindar dari infeksi jamur kulit antar lain :
Pertama, menjaga kebersihan diri (personal hygiene). Mencuci tangan dan kaki dengan sabun dapat menghindarkan dari berbagai penyakit, tidak hanya penyakit yang disebabkan oleh jamur, tapi juga yang disebabkan bakteri, parasit, ataupun virus.
“Selain itu, kita dapat menjaga kebersihan diri dengan cara rutin menjaga kebersihan kulit kepala, jika badan basah harus segera dikeringkan, serta selalu mengganti pakaian dalam ataupun kaos kaki setiap hari,”imbuhnya lagi.
ADVERTISEMENT
Kedua, memakai alas kaki baik sepatu maupun sandal ketika beraktivitas diluar rumah. Menurut Anin memakai alas kaki mempunyai banyak fungsi, salah satunya melindungi kaki dari infeksi jamur kulit. Jamur merupakan makhluk hidup yang dapat tumbuh dimana saja.
“ Jika kita tidak sengaja tertusuk serpihan kayu yang sudah terdapat spora jamur, bisa saja kita terinfeksi jamur pada kulit,”katanya.
Ketiga, menjemur sepatu. Sepatu memang berfungsi untuk melindungi kaki, akan tetapi sepatu bisa menjadi “boomerang” kesehatan jika sepatu tidak dirawat dengan baik. Menurut Anin, sebaiknya sepatu harus rutin dicuci, minimal dijemur terutama jika sepatu dalam kondisi basah.
Keempat, tidak bertukar handuk sisir, baju, ataupun kaos kaki dengan orang lain. Mengingat salah satu sifat jamur, yaitu mudah berkembang biak terutama di tempat yang lembab, maka jangan menggunakan handuk bersamaan dengan orang lain, terlebih bila orang tersebut memang sudah terinfeksi penyakit jamur kulit.
ADVERTISEMENT
Terakhir tidak menggunakan baju atau celana yang terlalu ketat dan tidak menyerap keringat.
Sebab dengan menggunakan baju atau celana yang terlalu ketat, maka kulit kita tidak dapat bernafas, terlebih jika dalam kondisi berkeringat.
“Hal ini dapat mendukung jamur tumbuh pada kulit seseorang. Pakailah baju yang longgar dan terbuat dari bahan yang menyerap keringat,”tegasnya.
Di akhir keterangannya Anin menegaskan, infeksi jamur kulit dapat terjadi pada semua golongan umur baik laki – laki maupun wanita, dan infeksi jamur kulit ini merupakan infeksi kulit yang paling umum. Infeksi jamur kulit mulai dari yang ringan umumnya menimbulkan ruam pada kulit, kemudian menyebabkan rasa gatal, serta dapat mengganggu penampilan.
Contoh infeksi jamur kulit yang sering ditemui pada bayi dan balita yaitu ruam popok. Kulit bayi yang mengalami ruam akan berwarna merah, bayi juga akan merasa tidak nyaman sehingga bayi akan rewel. Pertolongan pertama yang bisa kita lakukan yaitu mengoleskan krim antiruam.
ADVERTISEMENT
“Penggunaan obat antijamur kulit (topical) memang dijual bebas di apotek maupun toko – toko dan dapat dibeli tanpa menggunakan resep dokter. Akan tetapi penggunaan obat topical ini hanya untuk 1 hingga 2 minggu. Jika tidak ada perbaikan maka segeralah memeriksakan diri ke dokter,”tutupnya.