Wawasan Bisa Diasah dengan Belajar Secara Kontinu

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
Konten dari Pengguna
19 April 2024 8:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Arif Setyawan – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Arif Setyawan – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dunia yang kita tempati sekarang mengalami transformasi yang begitu pesat, teknologi kian memasuki semua ruang dan fungsi. Tren sosial, pergeseran cara bekerja, serta perubahan interaksi tentunya tidak bisa dielakkan. Dengan adanya perubahan teknologi yang signifikan, belajar secara kontinu dapat menjadi salah satu cara untuk mengiringi dan mengikuti perubahan tersebut.
ADVERTISEMENT
Ketika berbicara belajar kontinu, maka tidak terarah hanya pada sebuah gelar atau sertifikat. Namun, mencakup pada ketidakpuasan atas pengetahuan, memahami tren terkini, serta mengintegrasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Adapun beberapa alasan perlunya belajar kontinu dalam menghadapi dunia yang terus berubah secara signifikan dapat dilakukan dengan beragam cara.
Perubahan teknologi dan tren sosial telah menimbulkan tantangan baru dan perlu memahami secara cepat. Kadang apa yang tren hari ini sudah usang esok. Tak jarang perubahan-perubahan tersebut memberikan dampak yang kompleks ke seluruh lapisan masyarakat. Untuk menghadapi tantangan tersebut maka belajar kontinu memberikan langkah antisipasi dan efektif. Dengan terus menambah pengetahuan maka kita dapat dengan cepat dan cerdas dalam merespons sebuah perubahan.
Di era modern saat ini, semua informasi terhubung secara global, tentu persaingan dunia pekerjaan sudah bukan lingkup lokal, tetapi sudah skala internasional. Dengan cara belajar kontinu akan berdampak pada kesiapan dan kesanggupan dalam bersaing serta beradaptasi di pasar pekerjaan yang semakin kompetitif. Para pekerja yang mau belajar dan berinvestasi meningkatkan kompetensi maka akan lebih mudah dalam mengambil peluang pekerjaan yang seleksinya semakin ketat.
ADVERTISEMENT
Belajar kontinu tidak hanya memahami dunia luar di sekitar kita, tetapi juga memahami pengembangan diri dan profesionalisme. Proses belajar kontinu akan membantu kita dalam memahami lebih dalam passion, minat dan bakat, serta potensi kita. Selain itu, akan mengembangkan skill dan mengembangkan keterampilan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Memperbanyak pengetahuan dan wawasan akan sangat membantu dalam mengembangkan dan meningkatkan keterampilan-keterampilan yang menjadi privilese dalam mencari pekerjaan.

Fleksibilitas dalam Menghadapi Ketidakpastian

Ketidakpastian merupakan salah satu dampak dari perubahan cepat, belajar kontinu membekali kita dalam menghadapi hal tersebut. Dalam menghadapi perubahan cepat yang menimbulkan ketidakpastian, belajar kontinu sebagai salah satu cara meningkatkan kepercayaan diri dan membuat kita mengambil langkah yang lebih informatif dan siap dalam menghadapi segala perubahan. Selain itu, belajar kontinu memberikan wawasan yang luas, sehingga ketika terjadi perubahan cepat kita mampu menerima dan menyaring perubahan tersebut.
ADVERTISEMENT
Pentingnya belajar kontinu di era zaman sekarang tidak bisa diindahkan, langkah tersebut dapat meningkatkan beberapa aspek peningkatan kompetensi diri. Selain itu, fleksibilitas dalam menghadapi perubahan dan ketidakpastian merupakan kunci untuk menghadapi tantangan baru. Dengan menerapkan belajar sepanjang hayat dan tidak adanya kepuasan dalam pengetahuan akan mengubah perubahan menjadi peluang dalam menunjang karier di jenjang pendidikan dan pekerjaan.
Arif Setyawan - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD)