Berjemur Di Bawah Sinar Matahari Penting dalam Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Ulya Zahratul Afiah
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Konten dari Pengguna
4 Januari 2021 15:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ulya Zahratul Afiah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sumber gambar: Pixabay
Seperti kita ketahui, pandemi Covid-19 sudah mewabah di Indonesia sejak Maret 2020. Seiring berjalannya waktu, orang-orang mulai terbiasa dan beradaptasi dengan kondisi ini. Hidup harus tetap terus berjalan walau pandemi terus melanda, bukan? Untuk bisa menerapkan hidup sehat, salah satunya adalah dengan memenuhi asupan nutrisi.
ADVERTISEMENT
Lalu apa hubungannya dengan berjemur? Berjemur di bawah sinar matahari terutama pada waktu yang dianjurkan ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan. Beberapa penelitian membuktikan bahwa paparan sinar matahari atau berjemur dapat membantu proses sintesis vitamin D yang ternyata berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan.
Sinar matahari diketahui memiliki segudang manfaat. Salah satunya sinar UVB yang terkandung dalam sinar matahari, berperan dalam produksi vitamin D pada tubuh manusia. Sinar matahari yang mengenai kulit, akan mengaktifkan senyawa provitamin D yang banyak ditemukan di lapisan epidermis dan dermis (Dusso dkk, 2005). Tercukupinya paparan sinar matahari dapat membantu tubuh kita untuk memenuhi kebutuhan asupan vitamin D. Sehingga vitamin D tidak cukup hanya dikonsumsi melalui makanan, akan tetapi perlu adanya penyinaran yang cukup, terutama sinar matahari.
ADVERTISEMENT
Para lansia serta pasien yang sudah tidak memungkinkan untuk keluar rumah dapat memenuhi kebutuhan asupan vitamin D nya melalui makanan atau suplemen. Selain itu, membuka jendela rumah dan membiarkan sinar matahari masuk memenuhi seisi ruangan dapat meningkatkan paparan sinar matahari yang mengenai kulit, walaupun tidak berjemur secara langsung.
Secara tidak langsung, berjemur dapat meningkatkan kekebalan tubuh kita. Dengan berjemur atau terkena sinar matahari, maka dapat membantu memenuhi asupan vitamin D dalam tubuh. Asupan vitamin D yang tercukupi dapat meningkatkan kekebalan tubuh karena vitamin D berfungsi memodulasi fungsi imun, dengan mengaktifkan dan meningkatkan fungsi pertahanan atau kekebalan tubuh. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lansiauxa dkk (2020), vitamin D yang diaktifkan melalui sinar matahari dapat membantu mencegah tubuh kita untuk terserang penyakit atau jika sedang sakit maka dapat mempercepat proses penyembuhan serta menurunkan tingkat keparahan dan angka kematian akibat suatu penyakit.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, berjemur tidak hanya dibutuhkan oleh bayi, tetapi anak-anak, orang dewasa, hingga lansia juga perlu untuk berjemur setiap harinya. Rutin berjemur di luar rumah, dapat membantu tubuh kita agar menjadi lebih sehat, tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di saat pandemi seperti sekarang.
Agar mendapat sinar matahari yang cukup, perlu diperhatikan juga mengenai lama paparan dan waktu yang tepat untuk berjemur. Menurut Holick (2008) setiap negara memiliki waktu ideal yang berbeda-beda untuk berjemur. Terdapat lima faktor yang mempengaruhi hal tersebut diantaranya waktu, musim, posisi lintang, kondisi cuaca, dan derajat pigmentasi kulit.
Posisi lintang berkaitan dengan intensitas cahaya matahari. Pada daerah khatulistiwa sampai 10o seperti di Indonesia, intensitas radiasi UV relatif tinggi karena lapisan ozon cenderung tipis dalam melindungi bagian bumi tersebut. Selain itu, intensitas radiasi UV paling tinggi pada tengah hari dan intensitas rendah pada pagi dan sore hari.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penelitian LAPAN mengenai indeks UV di Kota Bandung, didapatkan hasil bahwa indeks UV di Kota Bandung tergolong ekstrem yaitu indeks 11 ke atas dan biasanya indeks ini tercapai pada pukul 10 pagi hingga 13 siang. Berdasarkan hal tersebut, waktu terbaik untuk berjemur yaitu selama 5-10 menit di luar pukul 10 pagi hingga 14 siang karena radiasi UVB di luar waktu tersebut relatif lebih rendah, aman, dan bermanfaat untuk proses pembentukan vitamin D serta peningkatan kekebalan tubuh.
Berjemur mungkin terasa membosankan jika dilakukan dengan hanya berdiam diri di bawah sinar matahari. Agar tidak terasa membosankan, berjemur dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan lainnya seperti mengangkat jemuran, berkebun, membaca buku, olahraga ringan ataupun sambil melakukan hal-hal yang disukai.
ADVERTISEMENT
Penulis :
Ulya Zahratul Afiah dan Alimatuz Zahroh