news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Merasakan Kebebasan dalam Kecamuk Perang di Suriah dengan Parkour

29 April 2017 5:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Parkour Mosul. (Foto: Reuters/Alaa Al-Faqir)
Sekelompok remaja berlari dan berjalan melalui gedung-gedung sisa perang berkepanjangan di markas pemberontak di Kota Inkhil, Suriah selatan.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Jumat (28/4), hal ini merupakan cara mereka untuk sejenak melupakan perang yang hingga saat ini masih melanda.
"Ketika saya melompat dari tempat yang tinggi, saya merasa bebas dan saya menikmatinya," kata Muhannad al-Kadiri salah satu anggota kelompok parkour.
Parkour Mosul. (Foto: Reuters/Alaa Al-Faqir)
Kelompok beranggotakan 15 orang anak muda ini mulai berlatih olahraga parkour sejak 2 tahun lalu. Mereka melakukannya disela-sela jam sekolah dan saat perang mulai mereda.
"Saya suka berkompetisi dengan teman-teman saya untuk melihat siapa yang bisa mencapai lompatan tertinggi." kata Kadiri.
Kadiri dan teman-temannya jungkir balik di udara, menahan diri hanya dengan lengan mereka dan melompati tumpukan puing-puing.
Olahraga parkour memang baik untuk kebugaran tubuh dan keterampilan, tetapi berbahaya bagi mereka yang melakukannya di reruntuhan dan gedung-gedung rusak.
ADVERTISEMENT
Parkour Mosul. (Foto: Reuters/Alaa Al-Faqir)
Patah tulang dan risiko lainnya tidak diindahkan oleh Kadiri dan kawan-kawan, selama mereka menikmati sedikit rasa kebebasan dalam kecamuk perang.
"Parkour mengeluarkan kami dari atmosfer perang dan membuat kami melupakan rasa sakit dan kesedihan kami," kata Kadiri. "Itu membuat saya merasa dalam dunia dongeng." imbuhnya.
Parkour Mosul. (Foto: Reuters/Alaa Al-Faqir)
Olahrga Parkour lahir di Prancis pada tahun 1980an sebagai Art du Deplacement dan telah mendapatkan popularitas selama bertahun-tahun. Pada bulan Januari, Inggris menjadi negara pertama yang secara resmi mengenalinya sebagai olahraga.
Parkour Mosul. (Foto: Reuters/Alaa Al-Faqir)