Usai Tenggak Miras Oplosan, Tiga Orang di Malang Tewas

Konten Media Partner
17 September 2019 16:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Afrizal Fahdani Hidayatullah (kiri) korban minuman keras oplosan saat masih hidup, foto bersama keluarga. foto: irham thoriq/tugumalangid
zoom-in-whitePerbesar
Afrizal Fahdani Hidayatullah (kiri) korban minuman keras oplosan saat masih hidup, foto bersama keluarga. foto: irham thoriq/tugumalangid
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
TUGUMALANG.ID-Tiga warga Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, tewas usai menenggak minuman keras oplosan. Mereka adalah Afrizal Fahdani Hidayatullah (25), Warnu (70), dan Agus Siswanto (38). Dari ketiganya, ada yang meninggal senin siang (16/9) dan ada yang meninggal senin malam (17/9).
ADVERTISEMENT
Sumardi (50), ayah dari Afrizal saat ditemui di rumah duka selasa (17/9) membenarkan kalau anaknya meninggal usai menenggak minuman oplosan atau minuman keras campuran berbagai bahan yang berbahaya.”Anak saya meninggal di RSSA (Rumah Sakit Syaiful Anwar) sekitar pukul 21.00 WIB senin malam,” kata Sumardi dengan mata berkaca-kata.
Dia lantas bercerita, semuanya bermula pada Sabtu (14/9). Ketika itu, di kampungnya ada persiapan bersih desa pada minggu (15/9). Bersih desa digelar setahun sekali setiap suro.”Sabtu malam itulah anak saya dan teman-temannya minum-minuman keras,” imbuhnya.
Minum-minuman keras itu digelar sejak sabtu malam hingga minggu pagi. Selanjutnya, usai acara yakni pada minggu siang, para anak muda di kampung itu melanjutkan minum-minuman keras.”Sudah saya peringatkan anak saya untuk segera pulang, karena saya tahu anak saya itu sudah mabuk, tapi saya tidak berani dengan cara kasar, nanti tambah ramai,” kata pria yang berprofesi sebagai dosen ini.
ADVERTISEMENT
Karena ketika itu dia melihat kelompok yang minum-minuman keras itu bubar, maka Sumardi pulang ke rumahnya. Dia juga menganggap kalau anaknya itu bakal segera pulang. Singkat cerita, pada senin siang (16/9) dia di hubungi anaknya untuk pulang.”Katanya anak saya sudah tidak bisa lihat apa-apa,” katanya.
Setelah itu dia pulang, dan membawa anaknya ke RSI Unisma.”Tapi pihak RSI Unisma tidak sanggup dan meminta membawa ke RSSA,” katanya.
Di RSSA, sang dokter mengatakan kalau minuman keras yang diduga dari oplosan atau minuman dengan berbagai bahan campuran itu, sudah merusak sel syaraf anaknya.”Makanya matanya sudah tidak bisa melihat apa-apa, mulut anak saya katanya juga panas,” imbuhnya.
Setelah itu, sang anak nge-drop. Dokter sudah melakukan pompa jantung dan melakukan pertolongan lainnya.”Tapi sudah tidak bisa ditolong,” katanya. Menurut dia, selain tiga orang yang meninggal dunia, ada juga beberapa orang lain yang kini sedang kritis karena pesta minuman keras oplosan tersebut.”Ada yang beberapa yang masih di rumah sakit,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Reporter : Irham Thoriq