Usai Takziah ke Bangkalan, 6 Orang di Malang Positif Corona

Konten Media Partner
22 Juni 2021 18:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di gerbang Jalan Bandulan IF/17 RT 05 RW 04, Kecamatan Sukun, Kota Malang, usai diketahui muncul klaster takziah, pada Selasa (22/6/2021). Foto: Ulul Azmy
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di gerbang Jalan Bandulan IF/17 RT 05 RW 04, Kecamatan Sukun, Kota Malang, usai diketahui muncul klaster takziah, pada Selasa (22/6/2021). Foto: Ulul Azmy
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang kembali mendeteksi adanya klaster penularan virus COVID-19 dari kegiatan takziah. Kali ini, ada di Jalan Bandulan IF/17 RT 05 RW 04, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Diketahui, ada 6 orang yang terkonfirmasi positif dari hasil swab tes PCR.
ADVERTISEMENT
Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif. Dia mengatakan, penularan bermula dari kegiatan takziah satu keluarga besar ke Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Informasi dihimpun, ada 43 orang keluarga besar yang tinggal di satu kampung berangkat ke pulau seberang untuk selamatan 7 hari anggota keluarga yang meninggal.
Sepulangnya dari takziah ini, ada 1 dari 9 orang yang tinggal dalam satu rumah jatuh sakit dengan gejala indikasi Corona. Saat diperiksakan, dia memiliki riwayat hipertensi dan diabetes.
''Begitu 3 hari 2 malam dirawat inap, dia meninggal. Lalu dites swab dan hasilnya positif COVID-19, diketahui pada Minggu 20 Juni 2021,'' terangnya, pada Selasa (22/6/2021).
Begitu tahu hal ini, Satgas COVID-19 Kota Malang langsung melakukan tracing terhadap keluarga yang memiliki riwayat kontak erat. Ada 9 orang yang dites swab karena tinggal serumah. ''Hasilnya, 6 orang dari mereka positif. Langsung kita rujuk ke RS Lapangan Idjen Boulevard,'' rincinya.
ADVERTISEMENT
Tak berhenti disitu, usai mendengar cerita takziah, petugas juga langsung melakukan tes swab terhadap 33 orang lain yang ikut takziah ke Bangkalan. ''Tapi semua hasilnya negatif,'' tambahnya.
Keberadaan klaster baru ini kembali menjadi atensi banyak pihak. Sebelumnya, sudah ada klaster lain. Sebut saja di Tlogomas, Lowokdoro, Jalan Tretes Rampal Celaket, dan terakhir Jalan Bandulan ini.
Meski begitu, lanjut Husnul, pihaknya belum bisa memastikan dari sekian lonjakan angka kasus ini, terkandung mutasi virus varian baru atau tidak. Pihaknya juga aktif mengirim sejumlah sampel untuk diperiksa di ITD Unair Surabaya.
''Belum terdeteksi. Tapi kami sudah ada tim yang fokus di uji klinis soal ini. Jika memang ada teridentifikasi, bakal ada tindak lanjut. Sejumlah sampel sudah dikirim kesana (Unair). Tinggal tunggu hasilnya," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti