UIN Malang Dies Natalis ke-61, Luncurkan 5 Buku Hingga Maliki Award 2022

Konten Media Partner
1 November 2022 7:28 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyerahan Maliki Awards 2022. Foto / tangkapan layar
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan Maliki Awards 2022. Foto / tangkapan layar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Malang) sukses menghelat puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 pada Sabtu (29/10/2022). Kegiatan ini dikemas dengan peluncuran 5 Buku Gagasan Guru Besar, hingga pemberian penghargaan pada berbagai tokoh lewat Maliki Award 2022.
ADVERTISEMENT
Rektor UIN Malang Prof Dr M Zainuddin MA menuturkan, HUT kampus berlogo Ulul Albab kali ini sangat istimewa, karena bertepatan dengan Peringatan hari-hari besar nasional, yaitu Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, Hari Santri, dan Sumpah Pemuda.
"Tanggal 28 Oktober 2022, UIN Malang genap berusia 61 tahun. Ibarat sebuah pohon, usia yang sudah melewati separuh abad ini menunjukkan kedewasaannya (maturity). Mulai dari tumbuh, berkembang hingga berbuah," ujarnya.
Bermula dari Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Cabang di Malang yang berdiri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama No. 17 Tahun 1961, dan Fakultas Syari’ah yang berkedudukan di Surabaya. Kini, kedua fakultas cabang itu terus berkembang.
Penyerahan Maliki Awards kepada Bupati Malang Sanusi. Foto / tangkapan layar
Selanjutnya, melalui Keputusan Presiden No. 11 Tahun 1997, Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel di Malang beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Malang seiring dengan perubahan status kelembagaan semua fakultas cabang di lingkungan IAIN se-Indonesia yang berjumlah 33 lembaga.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu pula STAIN Malang merupakan lembaga pendidikan tinggi Islam otonom yang lepas dari IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Strategis Pengembangan STAIN Malang Sepuluh Tahun ke Depan (1998/1999-2008/2009),
STAIN Malang mencanangkan perubahan status kelembagaannya menjadi universitas.
Maka melalui Surat Keputusan Presiden RI No. 50 tahun 2004, tertanggal 21 Juni 2004 disetujuilah usulan tersebut menjadi universitas dan diresmikan oleh Menko Kesra, Prof. H.A. Malik Fadjar, M.Sc pada tanggal 8 Oktober 2004 dengan nama Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.
Rektor UIN Malang Prof Dr M Zainuddin MA. Foto / tangkapan layar
Perguruan tinggi ini juga pernah berubah nama menjadi Universitas Islam IndonesiaSudan (UIIS) kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Sudan, yang saat itu diresmikan oleh Wakil Presiden RI H. Hamzah Haz dan sejumlah pejabat tinggi pemerintah Sudan pada tanggal 21 Juli 2002.
ADVERTISEMENT
Hingga kemudian, pada tanggal 27 Januari 2009, Presiden Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono memberikan nama Universitas ini dengan nama Universitas Islam Negeri “Maulana Malik Ibrahim” Malang.
Penamaan UIN Malang dengan Maulana Malik Ibrahim ini dikukuhkan kembali melalui Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2009.
Kini, sesuai road map UIN Malang, tambah Zainuddin, pihaknya telah berada pada tahap keempat yaitu International Recognition and Reputation yang sedang berlangsung pada 2021–2025.
Penyerahan Maliki Awards kepada tiga tokoh besar. Foto / tangkapan layar
Pengembangan akademik kelembagaan UIN Malang, lanjutnya, memiliki kekhasan yang mengintegrasikan antara Sains dan
Islam yang diimplementasikan melalui program Ma’had, Pusat Bahasa, Pusat Tahfidhul Qur’an dan Model Integrasi Pembelajaran (Integrated Learning Model/ILM).
"Oleh sebab itu pimpinan saat ini, mesti melaksanakan amanah road map atau milestone ini dengan niat yang tulus, ikhtiar, kerja keras dan berdoa. Sehingga mampu mewujudkan visi UIN Malang yaitu terwujudnya Pendidikan Tinggi Islam Unggul reputasi Internasional," tukasnya.
ADVERTISEMENT
Ketua senat UIN Malang Prof Dr H Ahmad Muhtadi Ridwan MAg menambahkan, UIN Malang juga turut me-launching 5 buah buku sebagai kado istimewanya. Buku itu adalah Gagasan Guru Besar UIN Malang jilid 1, Gagasan Guru Besar UIN Malang jilid 2, Gagasan Guru Besar UIN Malang jilid 3, Menuju Era Santri 5.0, dan yang terakhir berjudul Santri Siaga Jiwa Raga.
Kegiatan ini merupakan perwakilan dari beberapa produk program seribu buku yang dicanangkan mulai tahun 2018 hingga 2025.
Peluncuran salah satu buku dari lima karya Guru Besar. Foto / tangkapan layar
Ditambahkan, bahwa 3 buku itu di antaranya ditulis langsung oleh 30 dari 50 guru besar UIN Maliki Malang yang terbit pada tahun 2020 hingga 2022.
Sedangkan, 2 buku yang lainnya seperti Menuju Era Santri 5.0 yang ditulis oleh dosen UIN Malang dan buku Santri Siaga Jiwa Raga yang ditulis oleh kompilasi 85 karya tulis mahasiswa, alumni, santri, pengasuh pondok, anggota lembaga, anggota lembaga profesi, dosen, dan karyawan UIN Malang serta dosen perguruan tinggi yang lain.
ADVERTISEMENT
"Launching 5 buku di atas untuk segera kita sebarkan, dipublikasikan kepada masyarakat dan secara simbolis akan kami distribusikan ke beberapa pihak," sambungnya.
Tak hanya itu, UIN Malang juga turut memberikan penghargaan Maliki Awards 2022 kepada tiga tokoh luar biasa. Mereka adalah Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2022-2027, KH Yahya Cholil Staquf kategori tokoh moderasi beragama; Bupati Malang, Sanusi kategori alumni berprestasi dalam bidang pemerintahan; dan KH Thoriq Bin Yazid kategori alumni inisiator Hari Santri Nasional.
Penetapan ketiga tokoh tersebut, sesuai dengan keputusan Rektor UIN Maliki Malang nomor 1203 tahun 2022 tentang penerimaan penganugerahan UIN Malang tahun ajaran 2022 yang ditetapkan juga di Malang pada tanggal 26 Oktober 2022.
Sementara itu, Yahya Cholil Staquf berpesan pentingnya kejujuran dan keterbukaan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi bangsa dan negara ini.
ADVERTISEMENT
“Kita harus mengidentifikasi masalah dengan jujur supaya kita bisa menemukan obat dengan tepat, karena penyakit yang tidak diakui keberadaannya tidak ada obatnya. Penyakit bisa diobati kalau diakui dan diketahui keberadaannya,” kata dia.
Kemudian, Sanusi menyampaikan rasa terima kasih. Sebab, ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan baginya secara pribadi, sebagai alumnus yang meraih penghargaan.
UIN Malang, kata dia, selama ini telah bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Malang dalam melaksanakan pembangunan baik fisik maupun non-fisik di wilayah Kabupaten Malang. Utamanya dalam hal peningkatan mutu dan kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Saya berharap salah satu bagian dari kolaborasi pentahelix ini dapat menjadi salah satu jawaban terkait dengan pengembangan kualitas dan kapasitas SDM yang terkait dengan ketahanan pangan di wilayah Kabupaten Malang," tukasnya.
ADVERTISEMENT
KH Thoriq bin Ziyad yang juga alumni UIN Malang tahun 2002 Peraih Maliki Award kategori Inisiator Hari Santri, menyampaikan harapan penuh untuk kampus Ulul Albab.
"Mudah-mudahan ta’rif ini terus diperjuangkan bersama sebagai bentuk kecintaan dan pemaknaa tulus dalam peringatan pada tahun-tahun selanjutnya," jelasnya.