Prediksi Peta Politik Pemilihan Bupati Malang Menurut Dosen Unira

Konten Media Partner
14 Juni 2020 9:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Husnul Hakim, MH. Foto: dok.
zoom-in-whitePerbesar
Husnul Hakim, MH. Foto: dok.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG – Belum munculnya calon bupati baru di Kabupaten Malang, membuat peta politik masih dinamis. Hal ini diungkapkan Dosen Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang, Husnul Hakim MH, pada Sabtu (13/6/2020).
ADVERTISEMENT
“Sejauh ini peta politik Kabupaten Malang masih bisa berubah-ubah karena belum muncul calon tetapi ada kemungkinan partai-partai itu berkoalisi melawan incumbent calon dari PDI yakni Abah Sanusi,” prediksi Husnul.
Dia menuturkan, di dalam dunia politik segala kepentingan bisa terjadi. Juga tidak perlu memandang orang yang pindah partai itu dengan pandangan buruk.
“Saya melihatnya dari kepentingan sama visi-misinya untuk membangun Kabupaten Malang. Jika program bagus partai-partai lain akan ikut mengusungnya dan berkoalisi,” terang Husnul.
Dosen ilmu pemerintahan ini juga mengapresiasi Bupati Malang, Sanusi, yang pindah ke partai dengan lambang moncong putih. Menurutnya, Sanusi mengambil langkah tepat dengan pindah ke partai yang selalu meraih kemenangan legislatif di Kabupaten Malang.
“Jika dilihat secara politik loh ya. Ini untuk kepentingan Abah Sanusi ya memang bagus karena pindahnya tidak ke partai kecil. Biasanya incumbent jika sudah tidak direkomendasikan oleh partai lama itu akan masuk ke partai-partai kecil dahulu,” terang Husnul
ADVERTISEMENT
Terkait dengan komunikasi politik Sanusi yang kurang baik di sosial media dan selalu menjadi gunjingan masyarakat, Husnul mengatakan ini tidak akan menghambat langkah Sanusi untuk tetap maju di Pemilihan Bupati (Pilbup) 2020.
“Saya melihatnya tidak begitu, ini mungkin berbeda ya. Karena sekarang kan posisinya Abah Sanusi masih meneruskan program yang belum terealisasikan. Nanti, kalau sudah tersampaikan kepada masyrakat sudah dipastikan tidak dianggap sensitif,” tutur dosen yang sudah bekerja di Unira selama 5 tahun itu.
“Saya pikir jika nanti maju pilbup, timnya akan memperbaiki bagaimana komunikasi politiknya baik di sosial media maupun media massa,” imbuh Husnul.
Selain itu, Husnul memprediksi bakal ada 3 pasangan calon yang akan maju di pilkada saat ini. Dimana dua diantaranya diusung partai politik, sementara satu calon lagi melalui jalur independen.
ADVERTISEMENT
“Menurut saya di pilbup tahun ini para calon lebih mengedepankan kampanye yang edukatif dalam rangka mensejahterakan masyarakat. Sudah tidak lagi melakukan kampanye negatif diantara masing-masing calon. Apalagi black campaign yang menimbulkan keresahan di masyarakat,” ucap Husnul.
Reporter : Shintya Juliana