Heri Cahyono Tantang Calon Bupati Lain Tanda Tangan Materai Tepati Janji Politik

Konten Media Partner
15 Oktober 2020 10:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Malang Jejeg. Foto: Rizal Adhi
zoom-in-whitePerbesar
Malang Jejeg. Foto: Rizal Adhi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Usai resmi ditetapkan sebagai Calon Bupati Malang nomor urut 3, Heri Cahyono langsung menantang calon lain untuk tanda tangan di atas materai untuk setiap janji politik yang keluar.
ADVERTISEMENT
"Ayo calon lain kalau janji politik ditanda tangani di atas materai, baru anda sungguh-sungguh memang bekerja untuk rakyat dan memajukan Malang. Jadi, nanti yang menang adalah rakyatnya dan bukan bupatinya yang menang," ucap pria yang akrab disapa Sam HC ini, usai pengambilan nomor urut, di Kantor DPRD Kabupaten Malang, pada Rabu (14/10/2020).
Menurutnya, jika janji politik tersebut ditandatangani diatas materai, maka akan terikat secara hukum.
"Tapi kalau janji anda hanya omongan ya artinya berbohong lagi. Jadi ketika bermaterai maka siapapun yang menang artinya rakyatnya juga menang," tegasnya.
Pengusaha asal Kasembon ini juga menegaskan, dirinya akan tanda tangan di atas materai untuk setiap janji-janjinya.
"Anda lihat yang mengeluarkan program pertama itu Malang Jejeg. Program pertama itu dilaunching Malang Jejeg, sedangkan pasangan lain belum," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Dan itu nanti saatnya anda akan saya undang untuk tanda tangan diatas materai dan diberikan pada masyarakat. Kita memulai satu tradisi baru, masa mau berbohong terus," sambungnya.
Calon Bupati Malang dari jalur independen ini mengatakan, Malang Jejeg mengakhiri era kebohongan. "Malang Jejeg salah satunya adalah berakhirnya era ngapusi (bohongi)," ujarnya.
Lebih lanjut, Sam HC mengatakan, dirinya hanya rakyat jelata yang menjual program pada rakyat.
"Saya bukan yang bisa dijual gambarnya sebagai trah Soekarno atau keturunan kyai. Tidak, kita rakyat jelata yang akhirnya menjual program seperti Jejeg Songo," ucapnya.
"Jadi, jangan sampai Pemilu 5 tahunan ini akhirnya menjadi menipu rakyat 5 tahunan," lanjutnya.
Dia juga mengingatkan, seorang pemimpin harus selalu berdialog dengan masyarakatnya. "Sehingga kalau ketemu jangan hanya diam bagi kaos dan pulang. Ini apa? Seharusnya ngomong dan berdiskusi dengan rakyat," tudingnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, masyarakat selalu senang ketika dirinya blusukan dan berdialog langsung.
"Dan itulah yang saya lakukan, masyarakat akhirnya seneng karena baru ini ada Calon Bupati Malang seperti itu. Karena seringkali Bupati itu datang tapi janjinya palsu. Jangankan orang, masjid saja dibohongi," bebernya.