Gelombang 3 Aksi Mahasiswa di Malang Serukan Tolak Kenaikan Harga

Konten Media Partner
14 April 2022 16:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi unjuk rasa mahasiswa menolakan kenaikan harga BBM dan kebutuhan pokok di depan Gedung DPRD Kota Malang. Foto: M Sholeh
zoom-in-whitePerbesar
Aksi unjuk rasa mahasiswa menolakan kenaikan harga BBM dan kebutuhan pokok di depan Gedung DPRD Kota Malang. Foto: M Sholeh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Ratusan mahasiswa di Malang Raya kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Malang, pada Kamis (14/4/2022). Gelombang ketiga aksi mahasiswa ini menyerukan aspirasi penolakan harga BBM hingga kebutuhan pokok.
ADVERTISEMENT
Ratusan massa aksi ini berasal dari enam organisasi kemahasiswaan berbagai perguruan tinggi di Malang Raya mulai dari PMII, HMI, IMM, GMNI, PMKRI, dan GMKI Malang.
Masing-masing himpunan mahasiswa menyampaikan aspirasinya di Gedung DPRD Kota Malang. Mereka juga meminta Ketua DPRD Kota Malang dan semua perwakilan fraksi partai di DPRD Kota Malang menemui aksi mahasiswa.
Aksi unjuk rasa mahasiswa menolakan kenaikan harga BBM dan kebutuhan pokok di depan Gedung DPRD Kota Malang. Foto: M Sholeh
"Kita ini satu, atas nama petani, tukang becak, hingga buruh, kami hadir untuk para pejabat pemerintah yang tak bisa mengelola negara sehingga kenaikan harga mulai BBM, minyak goreng, dan kebutuhan pokok melonjak," teriak orator massa aksi.
Selain menolak kenaikan harga BBM dan kebutuhan sembako, mereka juga menuntut pemerintah mengembalikan kebijakan HET minyak goreng dengan harga terjangkau.
ADVERTISEMENT
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika yang turun menemui aksi mahasiswa menyampaikan bahwa pihaknya akan meneruskan seluruh aspirasi mahasiswa.
"Aspirasi harus disampaikan, jangan ada sesuatu yang mengatakan bahwa kita tidak peduli," ucapnya.
Dia juga berjanji akan berkoordinasi dengan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang untuk melakukan operasi pasar sebagai upaya menjaga kestabilan harga sembako di Kota Malang.
"Saya sudah koordinasi dengan Diskopindag untuk operasi agar harga dikembalikan lagi," tandasnya.