Cegah Stunting, Dinkes Kota Malang Edukasi Gizi Remaja Lewat Nutrition Fair

Konten Media Partner
27 November 2021 16:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Nutrition Fair 2021 yang digelar Dinas Kesehatan Kota Malang. Foto: Feni Yusnia
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Nutrition Fair 2021 yang digelar Dinas Kesehatan Kota Malang. Foto: Feni Yusnia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Meski angka stunting di Kota Malang menunjukkan tren positif sekitar 9,4 persen, namun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang tetap berupaya memberi edukasi akan pentingnya kebutuhan gizi dan nutrisi pada remaja. Salah satunya lewat Nutrition Fair 2021 di New Hongkong Restaurant II Kota Malang, pada Sabtu (27/11/2021).
ADVERTISEMENT
Berlangsung secara terbatas dengan protokol kesehatan ketat, kegiatan ini menyasar masyarakat usia remaja dan Karang Taruna dari 57 kelurahan di Kota Malang.
"Karena usia remaja, khususnya tingkatan SMA, ini harus paham terhadap perubahan di dalam dirinya terutama untuk pertumbuhan dan gizi," ujar Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif, di sela-sela kegiatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif dalam Nutrition Fair 2021. Foto: Feni Yusnia
Menurut mantan Direktur RSUD Kota Malang itu, para remaja di targetkan memahami bagaimana kondisi tubuh yang ideal. Sebab, komunitas remaja merupakan aset di masa yang akan datang. Sehingga penting untuk paham bagaimana menyiapkan masa depannya dari segi kesehatan nutrisi maupun reproduksi.
Ditegaskan oleh Husnul, bahwa bukan hal tabu untuk belajar kesehatan reproduksi. Mengingat hal tersebut yang akan menajdi pintu utama kehidupan remaja, sebelum menyambut pintu selanjutnya di masa depan. Di mana pintu kedua yakni masa kehamilan dan pintu ketiga masa persalinan.
ADVERTISEMENT
"Dengan menjaga kesehatan reproduksi sejak dini akan mencegah stunting," imbuhnya.
Suasana Nutrition Fair 2021 yang digelar Dinas Kesehatan Kota Malang. Foto: Feni Yusnia
Maka, melalui kegiatan ini siswa dikenalkan kepada berbagai edukasi kesehatan gizi dalam proses tumbuh kembang remaja hingga dewasa seperti indeks masa tubuh ideal, slogan Isi Piringku sebagai pedoman gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari, hingga bagaimana menjaga pola hidup sehat.
"Saat ini di masyarakat masih ada pemahaman yang harus diluruskan. Masyarakat kadang melihat anak gemuk itu nutrisinya bagus, padahal bisa jadi ternyata ada masalah gizi ganda yang sama-sama tidak baik. Kalau kurang gizi harus diberi intervensi supaya gizinya naik. Kalau gizi berlebih juga berbahaya karena berpengaruh pada pertumbuhan dan organ-organnya," sambung Husnul.
Terlebih, dalam Nutrifair ini juga dihelat pameran Nutrition in the Life Cycle dari 16 Puskesmas di Kota Malang; pameran Galeri Produk Pangan Bergizi (Gardu Gizi) oleh enterpreneur bidang gizi; hingga Seminar Sehat dengana tajuk 'Saya Pemberani' bersama Global Alliance for Imrove Nutrition, Ardhiani Dyah Priamsari dan kelas motivasi bertema 'Youth Sharing Session' oleh DPD Persagi Jatim, Ridzotullahmad N Sgz MPSDM.
ADVERTISEMENT
"Tentunya para remaja ini diharapkan bisa mengetahui segala informasi di sini dan menyampaikannya di sekolah dan lingkungannya sehingga bersama dapat menciptakan generasi yang sehat nanti," tutupnya.(ads)