Baru Dilantik, Anggota DPRD Kota Malang Langsung Kena Protes

Konten Media Partner
24 Agustus 2019 15:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Situasi demo terhadap anggota DPRD Kota Malang yang baru dilantik, sabtu (24/8). Foto: Hafis Iqbal/tygumalangid
Tugumalang.id- Pelantikan anggota DPRD Kota Malang berjalan lancar, Sabtu (24/8). Suasana di dalam gedung begitu riuh dan ramai. Hampir seluruh anggota keluarga nampak bahagia. Meski begitu diluar gedung dewan ada beberapa orang yang tak sabar menunggu acara itu selesai.
ADVERTISEMENT
Mereka membentangkan spanduk dan bernyanyi menunggu perwakilan anggota dewan keluar. Sejak pagi mereka sudah bersiapa untuk menyampaikan aspirasi. Masa dari Malang Corruption Watch (MCW) ini ingin berdialog dengan anggota dewan. Mereka menyampaikan beberapa tuntutan. Ada tiga poin utama yang disampaikan. Yakni terkait dengan peningkatan PAD Kota Malang. Kedua terkait dengan tingginya anggaran reses. Dan terakhir terkait dengan kebijakan pro rakyat.
Tiga poin utama itu yang menjadi aspirasi mereka. Setelah menunggu cukup lama tepat pukul 11.30 pimpinan sementara DPRD Kota Malang I Made Rian Diana Kartika menemui mereka. Dalam dialognya MCW menyampaikan secara langsung tuntutannya. "Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi saja. Tidak ada yang lainnya, jadi anggota dewan jangan takut," kata Kordinator Lapangan, Hanif Abdul.
ADVERTISEMENT
Situasi demo terhadap anggota DPRD Kota Malang yang baru dilantik, sabtu (24/8). Foto: Hafis Iqbal/tygumalangid
Menurutnya, asprisasi tersebut merupakan hasil riset yang dilakukan MCW. Dia menjelaskan terkait potensi PAD harusnya Kota Malang bisa lebih tinggi. Salah satunya dari potensi parkir berdasarkan riset bisa mencapai Rp 144 Milyar. Tapi itu belum dilakukan secara optimal. "Apa yang kami sampaikan ada risetnya. Itu bisa menjadi acuan bagi anggota dewan," jelasnya.
Disisi lain pihaknya juga menyoroti kinerja anggota dewan. Misalnya terkait anggaran reses yang mencapai Rp 12,1 M. Meski tinggi selama ini reses belum maksimal. Sehingga, perlu diperbaiki agar bisa menyentuh langsung masyarakat. "Biasanya yang datang reses hanya simpatisan. Harusnya masyarakat juga ikut didalamnya, agar maksimal," ungkapnya.
Pihaknya juga menekankan keterbukaan kepada masyarakat. Jangan bersifat tertutup dan eksklusif. Anggota dewan harus dekat dengan masyarakat. Bahkan masyarakat bisa menyampaikan aspirasinya secara langsung. Setiap ada agenda juga diseberkan ke publik. "Selama ini masyarakat kan tidak tahu agenda dewan. Harus lebih terbuka lagi, agar masyarakat semakin mudah mendapatkan akses," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Pimpinan Sementara DPRD Kota Malang I Made Rian Diana Kartika mengaku senang dengan adanya aspirasi ini. Bahkan, menurutnya ini menjadi bintek awal bagi anggota dewan terpilih. Data yang disampaikan juga akan menjadi catatan bagi pihaknya. "Kami berterima kasih karena ada yang peduli. Ini menjadi awal bagi kinerja kami kedepan," terangnya.
Terkait tuntutan yang disampaikan pihaknya juga akan mempelajari. Sehingga tidak hanya berhenti tanpa tindakan. Karena yang penting ada tindakan nyatanya. Bahkan permintaan untuk lebih terbuka juga menjadi perhatian. Namun, masyarakat juga harus mengikuti prosedur yang ada. "Ya semua sudah ada prosedurnya. Selama itu sesuai kami pasti akan terbuka," tutupnya.
Reporter : Hafis Iqbal
Editor : Irham Thoriq
ADVERTISEMENT