UT Gandeng 4 Kampus ASEAN, Kembangkan Pendidikan Tinggi Terbuka Jarak Jauh

Konten Media Partner
26 April 2024 14:21 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
UT menggandeng 4 perguruan tinggi di ASEAN. Foto: M Wulan
zoom-in-whitePerbesar
UT menggandeng 4 perguruan tinggi di ASEAN. Foto: M Wulan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pandangan terhadap Universitas Terbuka (UT) sebagai kampus pekerja dan orangtua rupanya mulai bergeser.
ADVERTISEMENT
Adanya transformasi UT menjadi perguruan tinggi maju yang mempertahankan gagasan utamanya, yakni terbuka, inklusif, dan terjangkau bagi semua masyarakat itu semakin berkembang dan terbilang bisa bersaing dengan perguruan tinggi terbaik di Indonesia.
Rektor UT, Prof. Ojat Darojat, tak menepis konsep fleksibilitas belajar yang ditawarkan itu membuat UT semakin diminati. Pasalnya masyarakat dari kota hingga pelosok bisa mengakses pendidikan tinggi dimana pun mereka berada.
"Persepsi masyarakat tentang UT (Universitas Terbuka), tentang pembelajaran jarak jauh ini semakin bagus, semakin positif dan diikuti dengan jumlah peningkatan mahasiswa yang sangat signifikan," ujar Rektor UT, Prof. Ojat Darojat di sela-sela acara Meeting Open Universities 5 (OU5), Kamis (25/4/2024).
Bahkan saat ini, lebih dari 70 persen mahasiswa UT berusia 25-35 tahun. Menurut dia, sejak Covid-19, pendidikan jarak jauh semakin diminati dan menjadi tren baru bagi pendidikan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini juga membuat jumlah mahasiswa UT kian 'melocat' menjadi 500 ribuan pada tahun 2023. Sementara di tahun 2024, mereka juga menargetkan ada 700 ribuan mahasiswa, begitupula dengan tahun 2025 tembus menjadi 1 juta mahasiswa yang memilih UT sebagai sarana belajar.
Kata dia, semakin banyaknya anak muda yang kuliah di UT juga akan berdampak positif pada peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi.
"Beberapa kampus konvensional itu mengirimkan anggota-anggotanya untuk mengembangkan materi secara dari dari UT, misalnya pedagogi daring dan lain-lain. Itu mereka menawarkan pembelajaran jarak jauh bagi mahasiswa," ucap dia.
Kendati demikian, pihaknya terus menjalin kerjasama dan kolaborasi dengan UT di beberapa negara seperti dalam acara kali ini 'Meeting Open Universities 5 (OU5)' untuk berinovasi dan mengembangkan standar pendidikan tinggi terbuka jarak jauh tersebut.
ADVERTISEMENT
Acara tersebut mempertemukan 5 perguruan tinggi di Asia Tenggara yang mengusung pendidikan jarak jauh (PJJ) antara lain Universitas Terbuka (UT), Open University of Malaysia (OUM), Sukhothai Thammathirat Open University (STOU), University of the Philippines Open University (UPOU), dan Hanoi Open University (HOU).
Ada beberapa hal yang dibahas seperti progress of 2024 Research Projects, nomination of Project Leaders for 2025 Research Project & Scheduling of The First Online Meeting dan setting of a common repository site for OU5 outputs and documents. Lalu ada AAOU Quality Assurance Framework dan enchmarking Instrument Testing Status.
"Kami juga membahas perkembangan rencana penelitian di tahun 2024, yang terdiri dari beberapa topik, yaitu Inclusive Education: Providing Quality Education for All, Artificial intelligence (AI) in digital education dan Promoting Sustainable Industrialisation (SDG 9) in ASEAN Region (smart manufacturing, employability & decent work, green grown (SDG9) as the selected agenda)," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Wakil Rektor bidang Keuangan dan Administrasi University of the Philippines Open University (UPOU), Dr. Jean A Saludadez menyampaikan hal senada dimana jumlah mahasiswa di kampusnya juga meningkat pesat pasca covid-19.
Peningkatan tersebut, kata dia, karena kualitas UT di Filipina juga meningkat, sehingga membuat orang lebih tertarik mengikuti model pembelajaran jarak jauh dari UT daripada kuliah konvensional.
"Sebelum Covid-19, mahasiswa kami hanya 5.000 orang, tapi sekarang ada sekitar 6.500 orang di seluruh jenjang sarjana-doktoral," jelasnya.
Begitupula dengan President/ Vice Chancellor Open University Malaysia, Prof. Dr. Ahmad Izanee Awang yang mengaku bahwa UT kian dikenal masyarakat. Hal ini salah satunya karena konsep pembelajaran yang mudah diakses.
"Pembelajaran jarak jauh ini memberikan akses kepada pendidikan secara terbuka kepada siapa saja, mereka tidak perlu hadir kekampus secara konvensional. Tetapi mereka tetap boleh belajar walaupun berada di seluruh pelosok dunia," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
(M Wulan)