Terjadi Longsoran Dinding Lava Tahun 1998 di Puncak Merapi

Konten Media Partner
25 Februari 2023 12:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Gunung Merapi. Foto: Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Gunung Merapi. Foto: Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut berdasarkan dari kamera Jrakah pada tanggal 10 Februari 2023, terjadi longsoran dinding lava tahun 1998.
ADVERTISEMENT
Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa mengatakan longsoran tersebut diidentifikasi merupakan bagian dari dinding lava yang sudah lapuk dan mengalami alterasi kuat. Adanya dinding lava 1998 yang mengalami longsoran tidak mengubah morfologi puncak dan kubah lava di Gunung Merapi secara signifikan.
"Memang aktifitas Gunung Merapi masih tinggi," kata dia, Sabtu (25/2/2023).
Sepanjang Minggu ini, periode 17 – 23 Februari 2023 cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi hari, sedangkan siang hingga malam hari berkabut. Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah dan tinggi 50 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Ngepos pada tanggal 22 Februari 2023 pukul 06.37 WIB.
Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 11 kali ke arah barat daya atau dari hulu Kali Boyong dan Kali Bebeng. Guguran lava ini memiliki jarak luncur maksimal 1.700 m. Suara guguran terdengar dari Pos Babadan sebanyak 4 kali dengan intensitas kecil hingga sedang.
ADVERTISEMENT
"Status Merapi masih siaga. Sama sejak 5 November 2020," terang dia.
Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 596 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA), 25 kali gempa Fase Banyak (MP), 338 kali gempa Guguran (RF), 3 kali gempa Hembusan (DG), dan 7 kali gempa Tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi.
Pemantauan deformasi Gunung Merapi pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 62 mm/jam selama 55 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 22 Februari 2023.
"Tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar dari sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi,"tambahnya.
Dia menyebut Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
ADVERTISEMENT
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Dan Masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.