Sutradara Film Indonesia Ungkap 4 Hal yang Bisa Picu Industri Hiburan Tanah Air

Konten Media Partner
28 November 2023 10:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sutradara film Indonesia Angga Dwimas Sasongko saat berikan paparan soal industri hiburan. Foto: Birgita/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Sutradara film Indonesia Angga Dwimas Sasongko saat berikan paparan soal industri hiburan. Foto: Birgita/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Industri film Indonesia semakin meningkat dengan kian bertambah banyak produksi film dalam negeri dan juga keberadaan potensi-potensi yang baru. Meski berkembang cukup pesat, nyatanya industri film Tanah Air juga masih memerlukan banyak dukungan.
ADVERTISEMENT
Founder dan CEO Visinema, Angga Dwimas Sasongko menyebut bahwa kolaborasi jadi salah satu faktor kunci bagi tata niaga perfilman saat ini.
“Saran saya banyakin kolaborasi antar stakeholder,” tutur pria yang juga merupakan sutradara film ternama saat ditemui usai Bioskop Online Talks Behind the Mastery: revealing the hacks of film business strategy pada Senin (27/11/2023).
Angga menyebut bahwa pelaku industri kreatif dalam hal ini yang bergerak di perfilman selayaknya perlu lebih aktif tanpa menunggu. Meski di samping itu, peran pemerintah untuk memunculkan daya dukung agar perfilman semakin berkembg juga dibutuhkan.
“Kalau saya merasa nggak segala sesuatu tentang industri ada kontribusi pemerintah. Yang pertama sebagai pemangku kepentingan saya rasa industrinya harus ngasih inisiatif dulu,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
“Dari industrinya dulu. Saya nggak pernah merasa pemerintah banyak berperan penting walaupun kontribusi tentu ada. Tapi saya rasa kontribusi kita harus bener-bener mandiri,” kata Angga.
Dalam hal ini, ada beberapa poin yang bisa pemerintah wujudkan untuk mendukung industri film di Indonesia. Poin pertama terkait perlunya pemerintah memberikan kepastian hukum. Lalu yang kedua memberi pertumbuhan ekonomi supaya marketnya, pasarnya mampu membeli tiket film. Dan ketiga memberikan stabilitas pasar.
“Kan sulit kalau kita bicara soal industri film kalau masih jadi (kebutuhan) tersier. Bagus-bagus udah sekunder kalau rumah masih mahal, UMP gak naik-naik,” bebernya.
“Kalau bicara ekonomi kreatif, kita nggak cuma bicara layar bioskop bicara festival, kita bicara market juga yang siap menikmati film. Market yang punya cukup uang untuk beli tiket, punya cukup uang untuk mendapat hiburan ini penting,” tambah Angga.
ADVERTISEMENT
Selain itu tak lupa, pemerintah juga perlu berperan dalam memberi ruang kreatif dan ruang komunal untuk komunitas bertumbuh dimana bakat baru bisa lahir.