Sebelum Ditangkap, 'Ratu' Keraton Agung Sejagat Tambah Pesanan Seragam

Konten Media Partner
29 Januari 2020 19:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koko Santoso berfoto dengan seragam Keraton Agung Sejagat yang dibuatnya. Foto: dok. Koko Santoso.
zoom-in-whitePerbesar
Koko Santoso berfoto dengan seragam Keraton Agung Sejagat yang dibuatnya. Foto: dok. Koko Santoso.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belakangan ini kedok Keraton Agung Sejagat (KAS) satu persatu mulai terungkap. Salah satunya soal kostum yang ternyata dipesan di salah satu tempat pembuatan kostum drumband di Bantul, Yogyakarta. Rupanya sebelum tertangkap, Fanni Aminadia sempat akan menambah pesanan kostum untuk punggawa keraton. Namun sayang, ia keburu tertangkap dan berujung di bui.
ADVERTISEMENT
Wahyu Agung Santoso (35) asal Dusun Sonosewu, Desa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Bantul menceritakan bahwa baju-baju KAS tersebut dibuat di tempat pembuatan kostum drumband miliknya. Ia mengatakan sekitar pertengahan November Fanni menyambangi kediamannya untuk memesan baju sejumlah 297 setel.
"Pemesanan langsung ke saya. Bu Fanny datang ke rumah. Sebelumnya dia WA. Ngasih gambar, 'bisa bikin baju kayak gini?' Saya jawab bisa," kata pria yang akrab disapa Koko saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (29/1/2020)
Koko Santoso (kanan) berfoto dengan seragam Keraton Agung Sejagat yang dibuatnya. Foto: dok. Koko Santoso.
"Dia (Fanni Aminadia) nggak ngasih penjelasan apa-apa. Saya nggak tahu itu baju buat apa," ungkap pemilik Jogjakarta Putro Moelyono Drumband itu.
Usai memesan baju sejumlah 297 setel itu, Fanni sebetulnya ingin memesan lagi baju untuk punggawanya. Hanya saja pemesanan itu batal lantaran Fanni keburu ditangkap oleh pihak berwajib karena kasus yang menimpanya.
ADVERTISEMENT
"Lha itu rencana mau nambah (seragam) tapi malah keburu udah ketangkap itu. (Pesan) Sekitar dua ratus setel kalau nggak salah," pungkasnya.
Salah satu detail seragam Keraton Agung Sejagat yang dibuat oleh Koko Santoso, di Bantul. Foto: dok. Koko Santoso.
Fanni diketahui akan memesan tambahan baju untuk bulan Februari 2020 ini. Jika sebelumnya pemesanan ia datang langsung, Fanni langsung menghubungi lewat pesan pada Koko.
"Tapi malah udah ketangkep nggak jadi nambah lagi ini. Rencananya buat Februari. Kontak lewat WA, 'Ini mau nambah lagi tapi untuk besok bulan Februari mas'," kata Koko sambil menirukan isi pesan yang terakhir dikirim Fanni.
Saat ditanya apakah baju yang dipesan Fanni untuk bulan Februari sudah dibuat, Koko bersyukur karena saat Fanni ditangkap, ia belum dalam proses membuat atau mencari bahan.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah belum (sempat dibelikan bahan dan dikerjakan). Saya kalau belum ada DP masuk belum saya kerjakan," pungkasnya.